Pasar Global Volatil Setelah Shutdown AS

Weekly Outlook - Kepoin Trading

Pasar Global Volatil Menghadapi Kebijakan dan Data Baru

Pasar global volatil terlihat setelah minggu yang relatif tenang pada rilis data ekonomi utama tiba-tiba diwarnai pengumuman kebijakan penting. Volatilitas ini terutama terjadi di saham, sementara pasar valuta dan obligasi global relatif stabil. Kondisi ini menciptakan dinamika menarik bagi minggu-minggu berikutnya dengan banyak hal yang harus diperhatikan, termasuk data pasca-shutdown AS, pertemuan Federal Reserve, kebijakan fiskal AS dan Inggris, serta perilaku investor antara FOMO dan ketakutan pasar.

Situasi di Amerika Serikat

Di AS, berakhirnya shutdown pemerintah terpanjang selama 43 hari menandai fokus pada perpecahan dalam kebijakan Federal Reserve. Perbedaan pandangan di antara anggota komite Fed menimbulkan risiko keputusan kontroversial pada pertemuan FOMC 9-10 Desember. Pasar sebelumnya memperkirakan 92% kemungkinan pemotongan suku bunga, namun kini probabilitas tersebut turun menjadi 42% akibat kekhawatiran melemahnya pasar tenaga kerja, termasuk rencana PHK Verizon sebanyak 20.000 karyawan.

Selain itu, narasi AI menghadirkan dilema baru. Banyak perusahaan mungkin membutuhkan utang besar dan skema pendanaan yang dipertanyakan karena pertumbuhan pendapatan belum mampu mengikuti pengeluaran besar untuk teknologi. Kondisi ini menimbulkan tarik-ulur teknikal di pasar: apakah FOMO buy-on-dip akan kembali dominan, atau ketakutan pasar akan menang?

Perkembangan di Inggris

Di Inggris, data PDB dan tenaga kerja lebih lemah dari perkiraan menjelang pengumuman anggaran 26 November. Perdebatan muncul pada dua aspek kebijakan: “What” – apakah langkah kebijakan mendukung keberlanjutan fiskal dan pertumbuhan produktivitas, serta “How” – apakah pengelolaan anggaran mendapatkan dukungan politik, sosial, dan pasar yang cukup.

Situasi Eropa dan China

Zona Euro mencatat pertumbuhan PDB 1,4%, lebih tinggi dari perkiraan. Di China, inflasi CPI kembali positif, sementara PPI tetap negatif. Data ini menandai dinamika berbeda di ekonomi global, di mana pasar menghadapi kombinasi pertumbuhan, inflasi, dan kebijakan fiskal yang saling memengaruhi.

Tren Pasar Minggu Lalu

Minggu lalu, saham mengalami volatilitas tinggi, dengan sektor teknologi yang relatif underperform dan indeks S&P hampir tidak berubah. Obligasi pemerintah AS naik ke 4,15%, sementara imbal hasil obligasi Inggris melonjak 14 basis poin pada hari Jumat. Harga emas naik ke $4.084, minyak Brent $64,29, sedangkan Bitcoin turun di bawah $95.000.

Fokus Minggu Depan

Di AS, data pasca-shutdown akan diterbitkan, termasuk laporan tenaga kerja September yang tertunda. Data penting lainnya meliputi indeks UMich, inflasi, ADP job creation, dan PMI S&P. Inggris akan merilis data inflasi CPI, PPI, RPI, serta survei konsumen, menjelang anggaran penting. Di Eropa, Jepang, dan pasar negara berkembang, rilis data meliputi laporan ekonomi UE, GDP Jepang, output industri, inflasi, PMI, dan laporan GDP Brasil dan Meksiko.

Sementara itu, laporan pendapatan korporat dari Nvidia, Home Depot, Target, dan Walmart akan menjadi sorotan pasar untuk mengukur kekuatan konsumsi dan kebijakan investasi AI.

Baca juga: Senat Setujui RUU Akhiri Government Shutdown AS

Sumber: Substack.com