Antisipasi Pidato Powell: Petunjuk Lebih Lanjut tentang Arah Suku Bunga dari Simposium Jackson Hole
Fokus pasar minggu ini akan tertuju pada Symposium Jackson Hole tahun 2023, pada tanggal 24 – 26 Agustus mendatang. Acara tahunan yang diadakan oleh Federal Reserve Bank of Kansas City, telah menjadi salah satu forum paling penting dalam dunia ekonomi global. Acara ini biasanya dihadiri oleh para pemimpin bank sentral, akademisi, dan praktisi ekonomi terkemuka dari seluruh dunia. Symposium ini bertujuan untuk memfasilitasi diskusi mendalam mengenai isu-isu ekonomi dan kebijakan moneter saat ini serta masa depan.
Latar Belakang Symposium Jackson Hole
Symposium Jackson Hole pertama kali diadakan pada tahun 1978 dan sejak itu telah menjadi tempat penting bagi para pemangku kebijakan ekonomi untuk bertemu, berbicara, dan berbagi pandangan. Lokasinya di Jackson Hole, Wyoming, memberikan suasana yang santai dan alamiah, memungkinkan para peserta untuk berfokus pada pembicaraan yang mendalam tanpa gangguan dari kehidupan perkotaan.
Mengupas Tema Perubahan Struktural dalam Ekonomi Global
Tema symposium Jackson Hole tahun ini adalah, “Perubahan Struktural dalam Ekonomi Global,” akan membawa diskusi tentang transformasi ekonomi krusial.
Dalam konteks ini, Bank of America berpendapat bahwa Jerome Powell mungkin akan menggunakan kesempatan ini untuk menguatkan komitmen bank sentral terhadap target inflasi 2 persen dan menjaga pendekatan hati-hati dalam kebijakan. Di sisi lain, Goldman Sachs memperkirakan nada lebih lembut dari Powell, mencerminkan potensi transisi yang lebih halus.
Hasil simposium ini akan memberikan wawasan tentang arah kebijakan moneter di masa depan dan dapat mempengaruhi reaksi pasar.
Secara keseluruhan, diskusi dalam simposium diharapkan akan berpusat pada topik-topik penting seperti deglobalisasi, transisi hijau, kecerdasan buatan, dan utang pemerintah. Hasil acara ini kemungkinan akan mempengaruhi reaksi pasar dan memberikan wawasan tentang arah kebijakan moneter di masa depan.
Kemungkinan Reaksi Pasar Atas Pidato Powell di Jackson Hole.
Minggu lalu, risalah pertemuan Juli Federal Reserve (the Fed) menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan menekankan risiko kenaikan inflasi yang tetap ada, membuka peluang untuk pengetatan kebijakan lebih lanjut. Namun, beberapa peserta mengingatkan akan risiko ekonomi dari menaikkan suku bunga terlalu jauh, dengan menekankan bahwa keputusan suku bunga di masa depan akan bergantung pada data yang masuk.
Investor kini menantikan pidato Ketua Fed, Jerome Powell, di simposium Jackson Hole untuk petunjuk lebih lanjut mengenai arah suku bunga. Jika dalam pernyataannya nanti Powell masih menyoroti mengenai tingginya inflasi, maka akan mendukung persepsi bahwa suku bunga The Fed masih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Hal ini kemungkinan akan kembali mengangkat imbal hasil obligasi AS, yang sekaligus mendorong panguatan dollar AS.
Namun, jika Powell menyinggung bahwa disinflasi di AS sedang berjalan, maka pasar akan melihatnya sebagai sesuatu yang dovish, yang mungkin akan melemahkan dollar AS. Dalam kasus ini, risk appetite kemungkinan akan mencuat, mendorong kenaikan asset berisiko, seperti saham, mata uang berisiko dan mungkin juga mata uang kripto.