Waller Dorong Rate Cut, Jefferson Ingin Lebih Pelan

Waller & Jefferson - Kepoin Trading

Waller dan Jefferson Berbeda Sikap Soal Rate Cut

Waller dan Jefferson kembali jadi pusat perhatian setelah keduanya menunjukkan sikap berbeda soal rencana pemangkasan suku bunga The Fed. Pembahasan ini penting karena keputusan Desember akan menentukan arah kebijakan di akhir 2025. Waller dan Jefferson menjadi fokus karena perbedaan pandangan mereka memberi sinyal kuat tentang kondisi ekonomi saat ini.

Waller Mendorong Pemangkasan Suku Bunga Desember

Gubernur The Fed Chris Waller menegaskan dukungannya untuk memangkas suku bunga pada pertemuan 9–10 Desember. Ia melihat pelemahan pasar tenaga kerja sebagai risiko yang lebih besar dibanding potensi kenaikan inflasi. Waller menilai perlambatan payroll menandakan tenaga kerja berada di dekat titik stagnasi.

Waller juga menyebut bahwa tidak ada tanda percepatan upah, kenaikan job openings, atau peningkatan tingkat resign. Menurutnya, pelemahan permintaan tenaga kerja terjadi lebih dominan dibanding penurunan suplai tenaga kerja. Ia bahkan memprediksi bahwa revisi data bisa menunjukkan penurunan lapangan kerja dari Mei sampai Agustus.

Jefferson Ingin Kebijakan Dijalankan Lebih Pelan

Wakil ketua The Fed Philip Jefferson melihat risiko pasar tenaga kerja, tetapi ia menyarankan proses pemangkasan berjalan lebih perlahan. Ia ingin kebijakan tetap seimbang karena data resmi pemerintah yang masuk sebelum rapat Desember mungkin tidak lengkap.

Jefferson menilai suku bunga saat ini masih sedikit restriktif, tetapi makin dekat ke titik netral. Ia menyampaikan bahwa pendekatan “meeting-by-meeting” menjadi lebih penting di tengah ketidakpastian data. Ia juga melihat inflasi yang mendekati 3% tetap dalam batas aman, terutama karena efek tarif hanya bersifat satu kali dan tidak memicu inflasi berulang.

Inflasi Stabil, Sentimen Konsumen Melemah

Waller menambahkan bahwa inflasi mendekati target The Fed bila tarif impor tidak dimasukkan dalam perhitungan harga. Selain itu, ia mengamati penurunan besar dalam sentimen konsumen berdasarkan survei University of Michigan. Penurunan tajam seperti ini sering muncul sebelum resesi.

Sentimen melemah hampir di semua kelompok demografi, kecuali mereka yang memiliki saham. Kondisi ini menunjukkan tekanan ekonomi terasa lebih kuat pada masyarakat yang tidak punya aset pasar modal.

Perbedaan Pandangan Memperlihatkan Dinamika Internal The Fed

Selain Waller dan Jefferson, beberapa pejabat Fed lain juga memberi komentar yang memperlihatkan adanya perbedaan sikap. Presiden Fed Kansas City Jeff Schmid dan Presiden Fed Boston Susan Collins lebih memilih mempertahankan suku bunga karena khawatir inflasi bisa kembali naik.

Pasar merespons dinamika ini dengan cepat. Peluang pemangkasan suku bunga Desember turun dari 94% menjadi sekitar 42%. Perubahan ini terjadi karena komentar terbaru dari dua tokoh utama, yaitu Waller dan Jefferson, memberi sinyal yang berbeda kepada pelaku pasar.

Kesimpulan: Keputusan Desember Akan Ditentukan Oleh Data

Perbedaan pandangan antara Waller dan Jefferson menunjukkan bahwa The Fed belum memiliki konsensus kuat. Jika pasar tenaga kerja terus melemah, peluang pemangkasan suku bunga akan naik. Namun, jika ada kejutan inflasi, sikap internal The Fed bisa berubah lagi. Rapat Desember menjadi momen penting untuk melihat arah kebijakan moneter menjelang 2026.

Baca juga: Pasar Global Volatil Setelah Shutdown AS

Sumber: Yahoo Finance