Outlook Ekonomi Global: Ketegangan AS-China

Weekly Outlook - Kepoin Trading

Outlook Ekonomi Global Didominasi Ketegangan AS-China

Outlook ekonomi global minggu ini kembali dibayangi ketegangan antara Amerika Serikat dan China. Kedua negara belum menunjukkan tanda kompromi menjelang pertemuan antara Presiden AS dan Presiden Xi Jinping di Korea Selatan.

AS tetap menekan ekspor teknologi semikonduktor ke China, sementara Beijing mempertahankan kebijakan lisensi ekspor untuk rare earth dan teknologi baterai kendaraan listrik. Kondisi ini memperburuk hubungan dagang dan menambah ketidakpastian bagi investor global.

Selain itu, kebuntuan politik antara Partai Republik dan Demokrat menyebabkan pemerintahan federal AS tetap tertutup sebagian. Kondisi ini menekan sentimen pasar menjelang pekan penuh rilis data ekonomi penting.

Sumber lengkap analisis mingguan tersedia di Marc to Market.


Risiko Kredit di Bank Regional AS Meningkat

Pasar Amerika Serikat menghadapi risiko baru setelah dua bank regional melaporkan kerugian besar akibat penipuan dan paparan tinggi terhadap sektor properti komersial. Sekitar $1 triliun pinjaman properti harus direfinansiasi sebelum akhir tahun.

Rasio gagal bayar pinjaman perkantoran sudah mencapai 10,4%, mendekati level krisis 2008. Hal ini memicu kekhawatiran siklus kredit akan menekan pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal keempat.

Indeks bank regional KBW juga turun selama empat minggu berturut-turut. Meskipun dolar AS sempat melemah ke area 98,00, tren jangka menengah masih bergantung pada ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed di akhir tahun.


Data AS: CPI Jadi Fokus Utama Pasar

Outlook ekonomi global minggu ini fokus pada laporan CPI September. Biro Statistik Tenaga Kerja AS tetap merilis data itu meskipun sebagian lembaga federal tutup. Pemerintah memakai laporan ini untuk menyesuaikan biaya hidup bagi berbagai program sosial.

CPI tahunan naik sekitar 2,4% hingga Agustus, dan analis memperkirakan tekanan inflasi kuartal ketiga lebih tinggi dari dua kuartal sebelumnya. Jika data menunjukkan kenaikan lebih lanjut, peluang penurunan suku bunga The Fed bisa menurun.


Eropa Tertekan oleh Lemahnya Data dan Downgrade Prancis

Eropa menghadapi tekanan ganda dari lemahnya ekonomi domestik dan gejolak eksternal. S&P baru saja memangkas peringkat kredit Prancis menjadi A+, sedangkan Moody’s masih meninjau ulang keputusan serupa.

Lembaga riset akan merilis PMI zona euro minggu ini, dan para pelaku pasar menjadikannya sebagai acuan utama untuk membaca arah ekonomi kawasan.. Euro sempat melemah ke kisaran 1,1650, tertekan oleh kombinasi data buruk dan ketegangan AS-China yang menekan perdagangan global.


China Bersiap Laporkan GDP Kuartal III

Fokus berikutnya dalam outlook ekonomi global minggu ini tertuju ke Beijing. China akan merilis GDP kuartal III dan hasil rapat pleno keempat Partai Komunis yang menentukan arah kebijakan ekonomi lima tahun ke depan.

Pertumbuhan diperkirakan melambat menjadi 0,8% kuartal-ke-kuartal, atau 4,7% secara tahunan — terendah sejak akhir 2022. Data lemah dapat mendorong pemerintah meluncurkan stimulus tambahan untuk menopang konsumsi dan investasi.

Sementara itu, yuan tetap stabil terhadap dolar AS berkat intervensi bank sentral, meski investor menilai tekanan pelemahan masih ada jika ekspor belum pulih.


Jepang dan Inggris Hadapi Momentum Politik dan Inflasi

Di Jepang, parlemen akan memilih perdana menteri baru, dan kandidat kuatnya, Takaichi, berpotensi menjadi pemimpin perempuan pertama. Yen sempat menguat karena turunnya imbal hasil obligasi AS, tetapi tren jangka panjang masih mendukung penguatan dolar.

Inggris menghadapi tekanan inflasi yang naik ke 3,6% tahunan pada Agustus. Bank of England diperkirakan menahan suku bunga meskipun permintaan domestik masih solid. Pound bergerak stabil di sekitar $1,34, menunjukkan konsolidasi setelah pelemahan sebelumnya.


Pasar Kanada dan Australia Bergerak Terbatas

Dolar Kanada tetap sensitif terhadap arah dolar AS. Ekonomi Kanada stagnan di kuartal ketiga setelah kontraksi di kuartal sebelumnya, dengan inflasi di 3,6%. Bank of Canada kemungkinan menunda pemangkasan suku bunga hingga akhir tahun.

Sementara itu, dolar Australia tertekan akibat meningkatnya risiko geopolitik dan korelasi tinggi dengan pasar saham global. PMI manufaktur tetap di atas 50, menandakan ekspansi terbatas, tetapi pasar mulai memperkirakan kemungkinan pemotongan suku bunga bulan depan.


Kesimpulan: Pasar Bergerak di Tengah Ketidakpastian

Outlook ekonomi global minggu ini menunjukkan dunia keuangan masih bergerak dalam ketidakpastian tinggi. Ketegangan AS-China, risiko kredit perbankan AS, serta data ekonomi utama dari China dan Eropa akan menjadi faktor penentu arah pasar.


Disclaimer

Artikel ini dibuat untuk memberikan informasi dan edukasi tentang pasar keuangan.
Penulis tidak memberikan saran investasi atau rekomendasi trading dalam bentuk apa pun.
Pasar keuangan selalu berubah cepat, sehingga setiap pembaca perlu melakukan riset sendiri sebelum mengambil keputusan.
Jika butuh panduan profesional, konsultasikan rencana investasi dengan penasihat keuangan tepercaya.


Sumber: Marc to Market

Baca juga: Kekhawatiran Kredit Wall Street Meningkat