Tether Incar Valuasi $500 Miliar Lewat Pendanaan Baru
Tether incar valuasi $500 miliar setelah perusahaan stablecoin terbesar di dunia ini membuka pembicaraan dengan investor untuk menggalang dana antara $15 miliar hingga $20 miliar. Jika berhasil, valuasi tersebut akan menempatkan Tether sejajar dengan raksasa swasta seperti OpenAI dan SpaceX, sebuah pencapaian luar biasa bagi bisnis kripto yang masih tergolong minim regulasi.
Rencana Pendanaan dan Valuasi Ambisius
Menurut laporan Bloomberg, Tether Holdings SA menawarkan sekitar 3% saham dalam bentuk private placement. Cantor Fitzgerald bertindak sebagai penasihat utama dalam proses ini. Transaksi akan berbentuk penerbitan ekuitas baru, bukan penjualan saham dari investor lama. Meski target pendanaan sangat besar, beberapa sumber menilai angka akhir bisa saja lebih rendah.
Dominasi di Pasar Stablecoin
Tether, penerbit USDT dengan kapitalisasi pasar $172 miliar, mendominasi jauh di atas pesaing terdekatnya, Circle Internet Group dengan USDC senilai $74 miliar. Model bisnis Tether menghasilkan keuntungan besar dari cadangan dana yang ditempatkan pada aset seperti US Treasuries. Pada kuartal kedua 2025, perusahaan mencatat laba $4,9 miliar dengan margin keuntungan yang diklaim mencapai 99%.
Ekspansi ke AS dan Diversifikasi Bisnis
CEO Paolo Ardoino menyebut dana baru akan dipakai untuk memperluas strategi bisnis, tidak hanya di stablecoin, tetapi juga ke bidang AI, perdagangan komoditas, energi, komunikasi, hingga media. Tether juga tengah mempersiapkan kembalinya ke pasar AS dengan meluncurkan stablecoin yang teregulasi. Langkah ini didukung iklim pro-kripto dari pemerintahan Donald Trump.
Persaingan dengan Circle dan Pemain Baru
Meski Tether masih memimpin, kompetisi di pasar stablecoin semakin ketat. Circle dengan USDC terus memperluas jaringan kemitraan di sektor perbankan dan institusi keuangan, sementara PayPal juga meluncurkan stablecoin PYUSD. Jika valuasi Tether benar-benar mencapai $500 miliar, kesenjangan dengan para pesaing akan semakin melebar, tetapi tantangan regulasi bisa tetap menjadi titik lemah yang dimanfaatkan kompetitor.
Dampak terhadap Pasar Kripto Global
Pendanaan jumbo ini berpotensi membawa perubahan signifikan pada pasar kripto global. Likuiditas dari stablecoin Tether sudah menjadi tulang punggung perdagangan kripto lintas bursa. Dengan modal tambahan, Tether bisa memperluas penetrasi ke sektor tradisional seperti perdagangan komoditas dan energi. Hal ini berpotensi meningkatkan legitimasi stablecoin sekaligus memperkuat hubungan antara keuangan tradisional dan ekosistem kripto.
Risiko dari Tren Suku Bunga dan Regulasi
Namun, ada risiko yang perlu dicermati. Turunnya suku bunga di AS bisa menekan margin keuntungan Tether karena sebagian besar profit berasal dari bunga obligasi jangka pendek. Selain itu, upaya Tether untuk kembali ke AS juga membuka kembali potensi gesekan dengan regulator. Pada 2021, Tether sempat didenda $41 juta karena dituding salah menginformasikan cadangan. Ke depan, transparansi dan audit yang lebih ketat kemungkinan menjadi syarat utama agar investor besar berani masuk.
Prospek dan Tantangan ke Depan
Jika berhasil, pendanaan ini akan menandai tonggak besar bagi Tether dan mempertegas dominasinya di pasar stablecoin global. Namun, risiko tetap ada, baik dari sisi regulasi, perubahan makroekonomi, maupun tekanan kompetisi. Dengan headline besar seperti “Tether incar valuasi $500 miliar”, langkah ini berpotensi mengubah lanskap industri kripto sekaligus menambah daya tarik bagi investor global.
Baca juga: Bitcoin Tembus $111K, Didukung ETF dan Minat Korporasi
Sumber: Yahoo Finance
