Presiden Trump Tinggalkan KTT G7 untuk Fokus pada Krisis Timur Tengah
Presiden Donald Trump tiba-tiba memutuskan untuk meninggalkan KTT G7 di Kanada lebih awal. Keputusan ini diambil setelah dia menyerukan evakuasi ibu kota Iran, Teheran, melalui media sosial. Trump menyebutkan bahwa Iran harus segera menandatangani perjanjian untuk membatasi program nuklirnya.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyatakan bahwa kepulangan mendadak Trump ke Washington bertujuan untuk menangani masalah penting yang sedang berlangsung di Timur Tengah.
Israel Gempur Teheran, Evakuasi Massal Terjadi
Militer Israel melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah Teheran sejak Jumat. Warga Teheran dilaporkan memenuhi jalanan untuk mengungsi, terutama setelah satu kawasan di ibu kota diperingatkan untuk segera dievakuasi.
Serangan ini menargetkan fasilitas penting Iran, termasuk program rudal dan nuklir. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa tujuan utama adalah menghancurkan ancaman nuklir dan rudal balistik Iran.
Respons Iran: Peringatan untuk Israel dan Serangan Balasan
Iran memberikan balasan dengan meluncurkan serangkaian serangan drone dan rudal ke wilayah Israel dalam 24 jam terakhir. Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menyatakan negaranya akan memberikan respons proporsional atas agresi Israel.
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengindikasikan kesiapan untuk melanjutkan pembicaraan nuklir dengan AS, namun dengan syarat bahwa Washington tidak ikut campur dalam serangan militer Israel.
Reaksi Dunia: Upaya De-eskalasi Konflik
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengharapkan bahwa keputusan Trump untuk meninggalkan KTT G7 dapat mengarah pada kesepakatan gencatan senjata. Namun, juru bicara Gedung Putih, Alex Pfeiffer, menegaskan bahwa pasukan AS tetap berada dalam posisi defensif dan tidak akan bergabung dalam operasi militer Israel.
Dampak Ekonomi Global Akibat Krisis Timur Tengah
Pasar global merespons dengan penurunan harga minyak mentah. Harga minyak Brent turun sekitar 4% setelah laporan bahwa Iran ingin menurunkan ketegangan dengan Israel. Indeks ekuitas AS juga mengalami penurunan, sementara obligasi Eropa menguat.
Korban Jiwa dan Kekhawatiran Konflik Regional
Sejak dimulainya serangan, 224 orang dilaporkan tewas di Iran, sebagian besar adalah warga sipil. Di sisi lain, Israel melaporkan 24 korban jiwa dan lebih dari 500 orang terluka akibat serangan balasan Iran.
Potensi Eskalasi Konflik di Timur Tengah
Para analis memperingatkan bahwa konflik ini dapat memicu perang regional yang lebih luas, meningkatkan kerugian manusia, dan mengganggu aliran energi serta jalur perdagangan vital. Israel menyatakan operasi militer ini berjalan sesuai jadwal, meskipun durasinya masih belum dapat dipastikan.
Strategic Affairs Minister Ron Dermer menyebutkan bahwa keputusan ada di tangan Iran untuk menandatangani perjanjian guna mengakhiri konflik ini.
Baca Juga: Week Ahead: Ketegangan Timur Tengah & Fokus The Fed
Dengan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, komunitas internasional terus memantau perkembangan ini, berharap pada penyelesaian diplomatik untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.
Sumber: Yahoo Finance
