Akun Demo, Cinta Nyata: Kenapa Dia Ghosting Pas Akun Real?

Cerita di Balik Chart – Edisi Minggu Santai

Siapa yang nggak pernah jatuh cinta di akun demo? Semua strategi jalan mulus, semua entry profit, bahkan kadang kita merasa kayak Dewa Trading. Tapi begitu masuk akun real… BOOM! SL kena, sinyal nge-lag, dan yang paling menyakitkan: dia ghosting.

Ini bukan cerita fiksi. Ini adalah kisah nyata banyak trader—dan kali ini, gue mau cerita pengalaman pribadi gue.

Cinta Datang di Akun Demo

Awalnya gue iseng-iseng belajar trading di akun demo. Modal 100.000 dolar (yang nggak ada nilainya di dunia nyata) bikin gue merasa jadi sultan Wall Street. Entry GBP/USD? Cuan. Scalping di gold? Cuan. Bahkan saat market sideways, entah kenapa feeling gue selalu benar.

Saat itu, gue juga lagi deket sama seseorang. Kita sering chat, ngobrolin hal random, sampai akhirnya dia tau gue lagi belajar trading. Dan entah kenapa, dia jadi makin perhatian. Tiap kali gue kirim screenshot profit akun demo, dia kasih emoji [cinta] [panas] [cuan]

. Bahkan pernah bilang, “Kalau kamu sekonsisten ini di akun real, masa depan kita cerah.”

Bro, bayangin itu. Dari sinilah gue mulai yakin—gue bakal sukses di trading dan cinta.

Dari Demo ke Real: Dunia yang Berbeda

Setelah dua bulan ‘berprestasi’ di akun demo, akhirnya gue buka akun real. Gak muluk-muluk, deposit $100 dulu buat test the water. Hari pertama entry? LOSS. Hari kedua? LOSS LAGI. Hari ketiga? GUE NANGIS.

Beda banget rasanya. Di akun demo, gue bisa tahan floating minus $500 kayak makan ciki. Tapi di akun real, floating minus $3 aja udah deg-degan kayak nunggu hasil ujian. Emosi nggak bisa dikontrol. Rencana trading yang biasanya disiplin, tiba-tiba bubar jalan. Dan yang lebih nyakitin…

…Dia Mulai Jaga Jarak

Awalnya masih balas chat kayak biasa. Tapi tiap kali gue cerita soal akun real gue yang lagi ngedrop, dia cuma jawab “Ooh…” atau “Sabar ya.” Lama-lama cuma centang dua, tapi gak dibales. Sampai akhirnya…

GHOSTING.

Refleksi: Apa Salah Gue?

Gue mulai mikir, mungkin ini semua salah gue. Salah karena overconfident di akun demo. Salah karena kirim screenshot profit seolah-olah itu gambaran masa depan. Salah karena berharap cinta akan bertahan… bahkan saat balance akun tinggal 5 dolar. 🙁

Tapi dari sini gue belajar banyak:

  1. Akun demo itu penting buat latihan, tapi nggak bisa dijadikan tolok ukur realita.
  2. Akun real itu bukan cuma soal strategi, tapi juga soal mental.
  3. Kalau cinta lo cuma kuat saat lo profit, itu bukan cinta—itu sinyal palsu.

Ending (dan Awal Baru)

Setelah loss besar-besaran dan ditinggal si doi, gue sempat vakum dari trading. Tapi bukan berarti menyerah. Gue mulai belajar risk management, journaling, dan menerima kenyataan kalau cuan bukan soal feeling, tapi soal sistem dan konsistensi.

Sekarang? Gue balik lagi ke market, lebih tenang, lebih siap. Akun real masih kecil, tapi mindset udah beda. Dan untuk urusan cinta…

Gue masih percaya ada yang tulus—yang nggak akan kabur meski gue kena margin call.


Penutup:

Kisah ini gue tulis bukan buat nyindir siapa-siapa, tapi buat lo yang mungkin lagi ngalamin hal serupa. Ingat bro, di dunia trading dan percintaan, sinyal itu harus dikonfirmasi. Jangan open posisi cuma karena candlestick doji… dan jangan baper cuma karena dia reply chat lo pake emoji hati. [cinta]

Baca juga: Curhat Trader: Ketika SL Jadi Sahabat Sejati

Disclaimer:
Cerita ini fiktif, tapi sangat terinspirasi dari kisah nyata para trader. Jangan baper, jangan curhat ke mantan, dan jangan lupa pasang SL.

[smartslider3 slider=”2″]