Wall Street Berfluktuasi di Tengah Data Ketenagakerjaan & Perang Dagang

Pasar saham AS mengalami pergerakan naik-turun pada Jumat untuk menutup pekan yang penuh volatilitas, seiring investor mencerna laporan ketenagakerjaan bulanan di tengah ketidakpastian akibat kebijakan perdagangan Presiden Trump.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) naik 0,5%, sementara S&P 500 (GSPC) juga menguat 0,5%, meskipun mencatatkan pekan terburuknya sejak September. Sementara itu, Nasdaq Composite (IXIC) yang didominasi saham teknologi naik 0,7%, setelah sehari sebelumnya memasuki zona koreksi.

Data Ketenagakerjaan & Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga

Laporan nonfarm payrolls AS menunjukkan penambahan 151.000 pekerjaan pada bulan lalu, sedikit lebih rendah dari proyeksi ekonom sebesar 160.000. Tingkat pengangguran juga meningkat dari 4% menjadi 4,1%. Data ini memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi, yang pada akhirnya meningkatkan spekulasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga tahun ini.

Namun, Ketua Federal Reserve Jerome Powell menegaskan pada Jumat bahwa bank sentral tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga. Pernyataannya menjadi salah satu yang terakhir dari pejabat The Fed sebelum pertemuan kebijakan moneter pada 18-19 Maret mendatang.

Kekhawatiran Perang Dagang Masih Membayangi

Pasar juga masih diliputi ketidakpastian terkait kebijakan perdagangan. Presiden Trump mengumumkan penundaan tarif pada sebagian besar barang impor dari Meksiko dan Kanada, yang direspons oleh Kanada dengan langkah serupa dalam tarif balasan tahap kedua. Sementara itu, Meksiko belum memberikan reaksi resmi terhadap kebijakan ini.

Kinerja Saham & Prospek AI

Di sisi lain, saham Broadcom (AVGO) mengalami kenaikan setelah produsen chip asal AS ini merilis proyeksi kuat untuk kuartal kedua. Outlook positif ini dianggap sebagai sinyal bahwa permintaan untuk teknologi kecerdasan buatan (AI) masih tetap kuat di pasar.

Sumber: Yahoo Finance