Wall Street Stabil, Investor Menanti Keputusan The Fed dan Dampak Kebijakan Trump

Indeks saham berjangka AS bergerak datar pada Rabu pagi seiring dengan sikap hati-hati investor yang tengah mencermati ancaman tarif terbaru dari Presiden Donald Trump serta menantikan rilis risalah pertemuan Federal Reserve (The Fed) yang dijadwalkan pada sore hari.

Trump mengumumkan pada Selasa bahwa ia berencana memberlakukan tarif impor otomotif sebesar 25%, serta kebijakan serupa untuk produk semikonduktor dan farmasi. Langkah ini menambah ketidakpastian di pasar, mengingat kebijakan tarif sebelumnya telah memicu ketegangan perdagangan global.

Sementara itu, investor juga menunggu risalah dari pertemuan kebijakan The Fed pada Januari lalu. Dalam pertemuan tersebut, para anggota memutuskan untuk mempertahankan suku bunga dan menegaskan bahwa tidak akan ada pemangkasan lebih lanjut kecuali data inflasi dan ketenagakerjaan menunjukkan perlunya perubahan. Risalah ini akan dirilis pada pukul 14.00 ET dan diharapkan dapat memberikan petunjuk tentang arah kebijakan moneter ke depan.

Para pelaku pasar akan mencari indikasi apakah The Fed berpotensi menyesuaikan proyeksi pemangkasan suku bunga setelah data ekonomi yang beragam pekan lalu, termasuk penurunan tajam dalam penjualan ritel yang sempat menekan imbal hasil obligasi AS. Analis juga memperkirakan adanya pembahasan lebih lanjut mengenai dampak kebijakan perdagangan Trump serta kemungkinan perubahan pandangan para pejabat The Fed mengenai waktu pemangkasan suku bunga berikutnya.

Saat ini, para pedagang memperkirakan setidaknya satu kali pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada tahun ini, dengan peluang lebih dari 43% untuk pemangkasan tambahan sebelum akhir tahun, menurut data LSEG.

Sejak dilantik empat minggu lalu, Trump telah memberlakukan tarif 10% terhadap seluruh impor dari China, di samping bea masuk yang sudah ada. Ia juga mengumumkan tarif 25% untuk barang-barang dari Meksiko dan Kanada, meskipun pemberlakuannya sempat ditunda selama satu bulan.

Di sisi pasar saham, S&P 500 mencetak rekor penutupan tertinggi dalam sesi perdagangan terakhir, didorong oleh kenaikan saham teknologi besar seperti Microsoft dan Nvidia. Pada pukul 04.53 ET, indeks Dow Jones berjangka naik 36 poin (0,08%), S&P 500 berjangka naik 3,5 poin (0,06%), dan Nasdaq 100 berjangka naik 17 poin (0,08%).

Dalam pekan ini, investor juga akan mencermati laporan keuangan dari raksasa ritel Walmart yang sering dianggap sebagai indikator utama daya beli konsumen AS. Selain itu, laporan dari Charles River Laboratories (perusahaan riset kontrak) dan Analog Devices (pembuat chip) juga menjadi fokus sebelum bel pembukaan pasar.

Beberapa saham mengalami tekanan dalam perdagangan terbaru, termasuk Arista Networks yang turun 3,8% meskipun perusahaan komputasi awan ini memberikan proyeksi pendapatan kuartal pertama di atas perkiraan analis. Sementara itu, saham aplikasi kencan Bumble anjlok 15,7% setelah memproyeksikan pendapatan kuartal pertama yang lebih rendah dari estimasi pasar. Celanese, perusahaan kimia khusus, juga mengalami penurunan tajam sebesar 13,1% setelah melaporkan kerugian kuartalan.

Secara keseluruhan, pasar masih bergerak hati-hati dengan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi arah pergerakan, mulai dari kebijakan tarif Trump, kebijakan suku bunga The Fed, hingga laporan keuangan perusahaan besar yang akan dirilis dalam beberapa hari ke depan.

Sumber: Reuters

Jangan Sampai Ketinggalan! Klik untuk Artikel Terbaru