Harga minyak mentah Brent sempat berhenti bergerak di awal perdagangan pada Selasa setelah mengalami kenaikan di sesi sebelumnya akibat serangan drone pada stasiun pompa pipa minyak di Rusia yang mengurangi aliran minyak dari Kazakhstan. Pada pukul 01.37 GMT, harga minyak mentah Brent turun tipis sebesar 7 sen atau 0,09%, menjadi $75,15 per barel.
Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) dari Amerika Serikat mengalami kenaikan sebesar 47 sen menjadi $71,21 per barel. Kontrak WTI tidak ditutup pada waktu normal pada Senin karena libur Hari Presiden di AS.
Serangan drone yang terjadi di stasiun Kropotkinskaya, wilayah Krasnodar selatan Rusia, mengakibatkan penurunan pengiriman minyak dari Kazakhstan ke pasar global. Hal ini memengaruhi pengiriman oleh perusahaan-perusahaan Barat seperti Chevron dan Exxon Mobil, yang merupakan operator Konsorsium Pipa Kaspia (Caspian Pipeline Consortium). Namun, rencana pemuatan minyak jenis CPC Blend dari Laut Hitam untuk Februari dilaporkan tidak mengalami perubahan, menurut dua sumber yang mengetahui rencana tersebut.
Meski ada gangguan pasokan, respons harga tetap terbatas karena fundamental pasar yang lemah. Analis dari BMI menyebutkan bahwa harga minyak Brent diperkirakan akan rata-rata mencapai $76 per barel pada tahun 2025, turun 5% dibandingkan rata-rata tahun 2024. Penurunan ini dipengaruhi oleh kelebihan pasokan di pasar, tarif perdagangan, dan ketegangan perdagangan global.
Produsen OPEC+ juga dilaporkan tidak berencana menunda peningkatan pasokan minyak secara bertahap yang dijadwalkan dimulai pada April. Sebelumnya, pada Desember, OPEC menunda rencana peningkatan produksi hin.
Sumber: Reuters
