Pasar global merespons kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih dengan waspada, terutama terhadap rencana kebijakan perdagangan dan tarif yang direncanakan. Pasar AS yang tutup pada hari Senin karena libur nasional mulai memberikan reaksi pertama pada perdagangan di Asia hari Selasa, dengan pasar berjangka Eropa juga mengindikasikan pembukaan lebih rendah.
Setelah Trump memberikan pernyataan dalam pidato pelantikannya tentang kemungkinan penundaan penerapan tarif, ia kemudian menyebutkan rencana untuk memberlakukan tarif sebesar 25% terhadap Meksiko dan Kanada mulai 1 Februari. Pernyataan ini langsung melemahkan peso Meksiko hingga turun 1% terhadap dolar AS, sementara dolar Kanada jatuh ke level terendah dalam lima tahun di C$1.4515.
Trump juga menyatakan keinginannya untuk mengurangi defisit perdagangan AS dengan Uni Eropa, baik melalui penerapan tarif atau peningkatan ekspor energi. Di sektor otomotif, ia membatalkan perintah eksekutif tahun 2021 yang sebelumnya menetapkan target bahwa setengah dari kendaraan baru yang dijual di AS pada tahun 2030 harus bertenaga listrik.
Dampak pada Pasar Saham dan Mata Uang
Komentar Trump tentang tarif dengan cepat membalikkan penguatan di pasar saham global, mendorong dolar AS menguat tajam di tengah perdagangan yang fluktuatif. Kontrak berjangka saham AS yang sebelumnya menguat tajam mulai terkoreksi, dengan Nasdaq berjangka stagnan dan S&P 500 berjangka hanya naik 0.1%. Indeks Nikkei Jepang bergerak naik turun antara kerugian dan keuntungan, tetapi terakhir tercatat naik 0.13%.
Rencana Trump untuk memberlakukan tarif impor besar telah menjadi fokus utama karena kebijakan semacam itu dianggap dapat memicu inflasi dan memanaskan kembali ekonomi AS, yang pada akhirnya memperkuat dolar dan melemahkan obligasi. Meskipun belum ada langkah konkret pada hari pertama, pasar tetap berhati-hati mengantisipasi kebijakan tarif tersebut.
Reaksi Pasar Asia dan China
Di Asia, pasar saham bergejolak seiring upaya investor untuk memahami bagaimana rencana tarif Trump akan berdampak pada ekonomi terbesar kedua di dunia, China. Meskipun ia pernah mengancam akan mengenakan tarif hingga 60% pada barang impor dari China, tidak adanya tindakan langsung membuat pasar bergerak hati-hati.
Indeks CSI300 di China terakhir tercatat naik 0.13%, sementara Indeks Komposit Shanghai melemah 0.08%. Indeks Hang Seng di Hong Kong lebih baik, naik 0.79%, yang turut mengangkat indeks saham Asia-Pasifik di luar Jepang sebesar 0.34%.
Pasar Cryptocurrency dan Komoditas
Token kripto baru yang diluncurkan oleh Trump mengalami penurunan harga hingga 20% menjadi $35.27 setelah sebelumnya melonjak tajam dengan nilai pasar lebih dari $10 miliar. Bitcoin juga turun tipis 0.08% ke $102,460.68 setelah mencapai rekor tertinggi pada hari Senin. Harapan atas regulasi yang lebih longgar di bawah pemerintahan Trump memberikan dorongan besar pada pasar kripto sejak kemenangan pemilihannya pada November.
Di sektor komoditas, harga minyak relatif stabil saat pasar mencerna rencana Trump untuk memaksimalkan produksi minyak dan gas AS dengan menetapkan status darurat nasional. Harga Brent tetap di $80.1 per barel, mendekati level terendah dalam lebih dari seminggu, sementara West Texas Intermediate turun 0.8% menjadi $77.24 per barel. Pasar minyak AS sebelumnya tutup karena libur nasional pada hari Senin.
Kesimpulan
Kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih membawa ketidakpastian baru bagi pasar global, terutama terkait kebijakan tarif dan perdagangan. Reaksi pasar menunjukkan kehati-hatian yang tinggi terhadap potensi dampak dari langkah-langkah yang direncanakan oleh pemerintahan baru ini. Meskipun belum ada tindakan konkret pada hari pertama, arah kebijakan Trump diperkirakan akan tetap menjadi faktor utama yang memengaruhi pergerakan pasar di masa mendatang.
Sumber: Reuters

