Outlook Pasar Global: Inflasi AS, Musim Laporan Q3, Konflik Timur Tengah, dan Kebijakan Ekonomi

Pekan ini dipenuhi dengan berbagai peristiwa penting yang diperkirakan akan mempengaruhi pasar global secara signifikan. Investor bersiap menghadapi data inflasi AS, awal dari musim laporan keuangan kuartal ketiga (Q3), serta keputusan anggaran Prancis. Di sisi lain, ketegangan yang meningkat di Timur Tengah, potensi pemotongan suku bunga besar dari Selandia Baru, dan kebijakan ekonomi baru Jepang juga menjadi sorotan utama.

1. Setahun Perang: Dampak Konflik Timur Tengah pada Ekonomi Global

Setahun setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, Timur Tengah berada di ambang perang besar yang berpotensi mengubah dinamika ekonomi dan politik di kawasan kaya minyak tersebut. Konflik yang telah merenggut lebih dari 42.000 nyawa, sebagian besar di Gaza, kini melibatkan Israel dan Lebanon, tempat markas Hezbollah yang didukung Iran. Baru-baru ini, Iran meluncurkan serangan misil besar ke Israel, meningkatkan ketegangan di kawasan.

Sejauh ini, pasar global tetap relatif stabil, meskipun harga minyak melonjak sekitar 8% pekan lalu. Permintaan yang masih lemah dan pasokan minyak yang memadai telah menahan kenaikan harga lebih lanjut. Namun, jika konflik meluas dan Israel menyerang fasilitas minyak Iran, seperti yang tengah dibahas oleh Presiden AS Joe Biden, dampak pada harga minyak dan ekonomi global bisa sangat signifikan. Israel sendiri menghadapi dampak ekonomi yang serius, termasuk penurunan peringkat utang dan lonjakan premi asuransi risiko gagal bayar.

2. Musim Laporan Keuangan Q3: Ujian bagi Pasar Saham AS
Musim laporan keuangan kuartal ketiga di AS segera dimulai, dan ini akan menjadi ujian penting bagi pasar saham yang hampir mencapai rekor tertinggi dan valuasi yang cukup tinggi. Beberapa perusahaan besar seperti JPMorgan Chase, Wells Fargo, dan BlackRock dijadwalkan merilis laporan keuangan mereka pada hari Jumat. Sementara itu, PepsiCo dan Delta Air Lines akan memulai minggu ini dengan laporan yang diperkirakan juga akan diawasi ketat oleh investor.

Analis memperkirakan perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam S&P 500 akan melaporkan pertumbuhan laba sebesar 5,3% dibandingkan tahun lalu. Di samping itu, investor akan mencermati data indeks harga konsumen (CPI) AS untuk bulan September, yang akan dirilis pada Kamis, untuk mendapatkan petunjuk apakah inflasi mulai mereda. Dengan data ketenagakerjaan yang tetap kuat, ada kemungkinan Federal Reserve akan melakukan pemotongan suku bunga lebih kecil dari yang diperkirakan sebelumnya.

3. Prancis dan Anggaran Striktur Baru
Pemerintah Prancis dijadwalkan mengajukan anggaran barunya pada Kamis mendatang, dengan rencana penghematan sebesar 60 miliar euro atau sekitar 2% dari PDB pada tahun depan. Pengurangan pengeluaran dan kenaikan pajak diharapkan dapat menurunkan defisit negara, yang diproyeksikan naik menjadi 6,1% tahun ini, menjadi 5% pada akhir 2025. Namun, target untuk mencapai batas defisit Uni Eropa sebesar 3% telah diundur hingga 2029, dari sebelumnya 2027.

Kondisi ini tidak memberikan kabar baik, terutama menjelang peninjauan peringkat kredit oleh Fitch pada hari Jumat. Pasar obligasi Prancis sudah mulai bereaksi, dengan premi yang dibayarkan Prancis untuk utang 10 tahunnya dibandingkan Jerman kembali melebar. Tantangan terbesar yang dihadapi Perdana Menteri Michel Barnier adalah apakah ia mampu melewati tantangan politik di parlemen, terutama dengan adanya mosi tidak percaya yang diajukan oleh pihak oposisi.

4. Selandia Baru dan Pemotongan Suku Bunga
Bank Sentral Selandia Baru (RBNZ) dijadwalkan bertemu pada Rabu mendatang, dan para pedagang memprediksi adanya pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin, mengikuti jejak kebijakan Federal Reserve. RBNZ sebelumnya telah memotong suku bunga sebesar 25 basis poin pada Agustus, lebih cepat dari proyeksinya sendiri, dan diperkirakan akan memotong suku bunga lebih lanjut menjadi di bawah 3% pada akhir 2025. Ini masih lebih tinggi dari ekspektasi pasar untuk suku bunga di AS dan kawasan euro.

Meski investor jangka pendek bersikap netral terhadap dolar Selandia Baru (kiwi), hedge fund telah memanfaatkan peluang ini sepanjang tahun. Posisi yang menguntungkan, termasuk taruhan terhadap yen dan dukungan terhadap mata uang berimbal hasil tinggi seperti kiwi, bisa memberi perlindungan bagi mata uang Selandia Baru.

5. Perdana Menteri Baru Jepang: Kebijakan yang Berubah-Ubah
Shigeru Ishiba, Perdana Menteri Jepang yang baru, mengejutkan pasar ketika ia memenangi kontes kepemimpinan. Namun, dalam seminggu setelah kemenangannya, kebijakan ekonominya tampak berubah-ubah, terutama dalam hal kenaikan pajak korporasi dan capital gains yang sebelumnya ia dukung. Dengan pemilu yang akan segera tiba pada 27 Oktober, Ishiba tampak lebih berhati-hati, terutama dalam masalah kebijakan moneter. Setelah bertemu dengan Bank of Japan, yang dijanjikannya akan tetap independen, Ishiba menegaskan bahwa ekonomi Jepang belum siap untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Pernyataan ini memicu pelemahan yen, yang sebelumnya menguat, dan menyebabkan saham Jepang pulih dari penurunan terbesarnya sejak awal Agustus. Para investor diharapkan tetap waspada, mengingat kemungkinan adanya perubahan kebijakan lain dari Ishiba dalam beberapa bulan ke depan.

Sumber: Reuters

  • Fadhil

    Related Posts

    Inflasi, Perang, dan Perubahan Kepemimpinan: Kisah Dunia di Tahun 2024

    Inflasi menjadi salah satu tema utama sepanjang tahun 2024, dengan penurunan tingkat inflasi di banyak negara di dunia. Namun, penurunan tersebut tidak mampu meredakan kekecewaan masyarakat terhadap kenaikan harga-harga yang…

    Continue reading
    Saham Asia Bergerak Naik di Tengah Pekan Perdagangan yang Sepi

    Pasar saham Asia mencatat kenaikan pada hari Selasa, meskipun pergerakannya cenderung terbatas karena pekan perdagangan yang dipersingkat oleh libur. Di sisi lain, nilai dolar AS bertahan di dekat level tertinggi…

    Continue reading

    You Missed

    Market Outlook 2025: Tantangan dan Peluang di Era Proteksionisme

    Market Outlook 2025: Tantangan dan Peluang di Era Proteksionisme

    Inflasi, Perang, dan Perubahan Kepemimpinan: Kisah Dunia di Tahun 2024

    • By Fadhil
    • December 31, 2024
    • 25 views
    Inflasi, Perang, dan Perubahan Kepemimpinan: Kisah Dunia di Tahun 2024

    Saham Asia Bergerak Naik di Tengah Pekan Perdagangan yang Sepi

    • By Fadhil
    • December 24, 2024
    • 30 views
    Saham Asia Bergerak Naik di Tengah Pekan Perdagangan yang Sepi

    Bitcoin Menguat Berkat Wacana Trump, Tantangan Regulasi Menanti

    • By Fadhil
    • December 17, 2024
    • 54 views
    Bitcoin Menguat Berkat Wacana Trump, Tantangan Regulasi Menanti

    Peluang Bullish DJIA Menuju 45,700 di Tengah Ancaman Breakdown Support

    Peluang Bullish DJIA Menuju 45,700 di Tengah Ancaman Breakdown Support

    Pasar Saham Tertahan Menjelang Pertemuan Federal Reserve Terakhir Tahun Ini

    Pasar Saham Tertahan Menjelang Pertemuan Federal Reserve Terakhir Tahun Ini