Dolar Melemah ke Level Terendah Multi-Bulan, Antisipasi Penurunan Suku Bunga AS

Dolar berada dalam posisi defensif dan diperdagangkan di level terendah dalam beberapa bulan terhadap euro dan beberapa mata uang utama lainnya pada hari Selasa, karena investor mengantisipasi penurunan suku bunga AS tahun depan dan menganggap hal ini sebagai sinyal untuk menjual dolar.

Pergerakan masih terbatas di awal perdagangan Asia, tetapi indeks dolar telah turun di bawah rata-rata pergerakan 200 hari pada hari Senin ketika reli yuan memicu pelemahan secara umum. Indeks tersebut, yang mengukur dolar terhadap enam mata uang utama, turun 1,9% minggu lalu seiring dengan reli besar di Surat Utang AS, dan melemah 0,5% lagi semalam menjadi 103,44.

Euro menyentuh level tertinggi tiga bulan sebesar $1.0952 pada hari Senin, dengan sedikit bantuan dari anggota dewan ECB yang konsisten sebagai pembuat kebijakan yang berhati-hati, Pierre Wunsch, yang menentang harapan pasar akan pemotongan suku bunga pada bulan April.

Yuan juga mencapai level tertinggi tiga bulan terhadap dolar pada hari Senin ketika bank sentral membimbingnya naik. Dolar Australia dan Dolar Selandia Baru ikut mengikuti. Pada hari Senin, salah satu indikator resesi AS, Leading Economic Indicator bulan Oktober dari Conference Board menunjukkan penurunan sebesar 0,8%, penurunan bulanan yang ke-19. Fokus selanjutnya adalah pada risalah pertemuan Federal Reserve yang dijadwalkan selasa ini.

Pasar hampir sepenuhnya menghilangkan risiko kenaikan suku bunga lebih lanjut pada bulan Desember atau tahun depan, dan memberi implikasi kemungkinan pemangkasan sebesar 1 banding 4 dimulai Maret. Fed Fund Futures juga mengindikasikan sekitar 90 basis poin pemotongan untuk 2024, naik dari 77 basis poin sebelum laporan inflasi AS yang ringan pada Oktober mengguncang pasar.

Dolar Australia sedikit lebih kuat di $0.6561, sedikit di bawah level tertinggi tiga bulan pada hari Senin sebesar $0.6564. Dolar Selandia Baru tetap pada $0.6040. Bahkan yen menguat menjadi level tertinggi tujuh minggu sebesar 148.1 per dolar semalam dan stabil di 148.3 pada hari Selasa.

Yen kurang diminati tahun ini, turun 11,6% terhadap dolar, karena suku bunga AS naik sementara Jepang tetap pada kebijakan sangat longgar – membuka kesenjangan yang besar antara imbal hasil obligasi pemerintah keduanya. Bahwa yen melonjak hampir 3% dalam seminggu terakhir menarik perhatian, terutama setelah data posisi menunjukkan peningkatan posisi pendek yen pekan lalu.

Kalender ekonomi relative sepi menjelang libur Thanksgiving AS pada hari Kamis. Selain risalah Fed, data perumahan AS dan inflasi Kanada dijadwalkan rilis pada Selasa ini, begitu juga pidato Presiden ECB Christine Lagarde.

Sumber: Reuters

Alwy Assegaf

Related Posts

Market Outlook 2025: Tantangan dan Peluang di Era Proteksionisme

Tahun 2025 diproyeksikan menjadi tahun yang penuh dinamika bagi ekonomi global, dengan kebijakan ekonomi Amerika Serikat di bawah pemerintahan Trump menjadi pusat perhatian. Fokus utama administrasi Trump pada deregulasi, insentif…

Continue reading
Inflasi, Perang, dan Perubahan Kepemimpinan: Kisah Dunia di Tahun 2024

Inflasi menjadi salah satu tema utama sepanjang tahun 2024, dengan penurunan tingkat inflasi di banyak negara di dunia. Namun, penurunan tersebut tidak mampu meredakan kekecewaan masyarakat terhadap kenaikan harga-harga yang…

Continue reading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You Missed

Market Outlook 2025: Tantangan dan Peluang di Era Proteksionisme

Market Outlook 2025: Tantangan dan Peluang di Era Proteksionisme

Inflasi, Perang, dan Perubahan Kepemimpinan: Kisah Dunia di Tahun 2024

  • By Fadhil
  • December 31, 2024
  • 25 views
Inflasi, Perang, dan Perubahan Kepemimpinan: Kisah Dunia di Tahun 2024

Saham Asia Bergerak Naik di Tengah Pekan Perdagangan yang Sepi

  • By Fadhil
  • December 24, 2024
  • 30 views
Saham Asia Bergerak Naik di Tengah Pekan Perdagangan yang Sepi

Bitcoin Menguat Berkat Wacana Trump, Tantangan Regulasi Menanti

  • By Fadhil
  • December 17, 2024
  • 54 views
Bitcoin Menguat Berkat Wacana Trump, Tantangan Regulasi Menanti

Peluang Bullish DJIA Menuju 45,700 di Tengah Ancaman Breakdown Support

Peluang Bullish DJIA Menuju 45,700 di Tengah Ancaman Breakdown Support

Pasar Saham Tertahan Menjelang Pertemuan Federal Reserve Terakhir Tahun Ini

Pasar Saham Tertahan Menjelang Pertemuan Federal Reserve Terakhir Tahun Ini