Berikut ringkasan Berita Pasar Keuangan Asia pada awal perdagangan sesi Asia hari Selasa:
- Saham Asia: Saham Asia cenderung melemah seiring munculnya keraguan baru apakah Federal Reserve telah selesai meruncingkan kebijakan, dengan kenaikan saham AS terbatas oleh kenaikan imbal hasil obligasi.
- Jepang dan Korea: Saham turun di awal perdagangan di Jepang dan Korea Selatan, di mana Indeks Kospi turun hampir 2%. Indeks acuan Korea melonjak paling banyak dalam lebih dari tiga tahun pada hari Senin setelah negara tersebut kembali memberlakukan larangan penuh terhadap short-selling. Kontrak saham untuk AS juga turun.
- Obligasi: Treasuries stabil setelah imbal hasil naik di sebagian kurva pada hari Senin. Imbal hasil sepuluh tahun naik delapan basis poin karena sentimen terpengaruh oleh serangkaian penjualan utang korporasi dan para trader siap untuk serangkaian lelang yang dimulai pada Selasa.
- Wall Street: Penurunan Wall Street pada hari Senin terjadi setelah pasar mencatat minggu terbaik tahun 2023 berkat taruhan Fed yang dovish, level teknis yang oversold, dan positioning.
- Risalah Senior Loan Officer Opinion Survey (SLOOS): Menunjukkan standar yang lebih ketat dan permintaan yang lebih lemah tetap ada di bank-bank AS.
- Outlook dan Sentimen: Sebagian besar investor mengamati level tertentu di S&P 500 sebagai tanda kembalinya tren naik. Level 4.355 adalah retracement 50% dari penurunan puncak hingga terendah dari Juli hingga Oktober. Saat ini S&P 500 berada di 4.365,98.
- Obligasi dan Kebijakan Fed: Swap menilai lebih dari 100 basis poin pemotongan suku bunga pada akhir 2024 dari level puncak yang diperkirakan sebesar 5,37%. Berbagai pejabat Fed dijadwalkan akan tampil di hadapan publik, termasuk Ketua Jerome Powell.
- Tinjauan Corporate: Tesla akan memproduksi model baru seharga €25.000 ($26.863) di dekat Berlin, sementara CEO Bumble Inc. Whitney Wolfe Herd akan mundur dari perusahaannya yang didirikan hampir 10 tahun lalu. Selain itu, Ryanair akan membayar dividen sebesar €400 juta ($430 juta) dan berencana untuk memberikan sekitar seperempat dari laba tahunan kepada para pemegang sahamnya.
Tinjauan pasar keuangan menunjukkan ketidakpastian terkait kebijakan Fed, penurunan saham di Asia, dan pergerakan penting dalam indeks saham utama. Ekspektasi terhadap kebijakan bank sentral, data ekonomi, dan kondisi pasar global terus mempengaruhi pasar keuangan di Asia dan global.
Sumber: Bloomberg