
Emas Cetak Rekor, Fed dan Drama Shutdown AS Jadi Katalis
Emas cetak rekor baru di tengah kisruh politik Amerika yang sedang ribut soal anggaran. Sementara Gedung Putih dan Kongres saling adu argumen, harga emas justru naik santai sambil ngopi di puncak tertinggi sepanjang masa. Yup — Gold just hit another all-time high!
Pada pekan pertama Oktober 2025, logam mulia ini menembus level USD 3.886 per troy ounce, menandai lonjakan harga yang makin sulit dibantah: tren bullish-nya masih solid.
Fed Signals Rate Cut, Gold Says “Thank You”
Pasar mulai bereaksi terhadap pernyataan terbaru dari Federal Reserve. Setelah data ekonomi menunjukkan perlambatan, beberapa pejabat The Fed akhirnya mulai melunak.
Narasinya sederhana: inflasi melandai, pertumbuhan melambat, dan tekanan pasar tenaga kerja mulai terasa. Maka, kemungkinan rate cut dalam rapat Oktober dan Desember makin terbuka lebar.
Investor global langsung tanggap — mereka shifted funds dari dolar ke aset aman seperti emas. Logam kuning ini memang suka banget dengan suku bunga rendah. Karena, ketika real yield turun, holding gold feels cheaper. Dan di sinilah euforianya dimulai.
Shutdown Drama: Politik vs Pasar
Belum selesai pesta dari kabar Fed, Washington malah menambah bumbu drama. Pemerintahan Amerika Serikat resmi memasuki fase partial shutdown setelah Kongres gagal menyetujui rancangan anggaran.
Skenarionya cukup absurd, tapi klasik:
- Presiden Trump ngotot mempertahankan alokasi dana untuk proyek infrastruktur dan insentif fiskal.
- Kubu Demokrat di Kongres menolak, menilai proposal itu terlalu “populis dan boros”.
- Negosiasi pun mandek — dan boom, sebagian lembaga federal tutup.
Kebuntuan ini dimulai sejak akhir September. Artinya, selama hampir seminggu, Amerika beroperasi dalam mode hemat energi — sebagian pegawai cuti paksa, dan data ekonomi federal pun tertunda rilisnya.
Pasar? Alih-alih panik, pelaku investasi justru melihat ini sebagai perfect setup untuk emas.
Ketika politik memanas, dan dolar limbung, investor otomatis cari safe haven. Dan siapa lagi kalau bukan si kuning berkilau ini.
Technical View: BOS Everywhere
Kalau kita lihat chart harian XAU/USD, formasi bullish-nya bener-bener textbook. Ada serangkaian Break of Structure (BOS) dan Change of Character (ChoCH) yang membentuk stairway to heaven.
Harga menembus resistance kuat di area 3.700, lalu konsolidasi ringan sebelum kembali melanjutkan rally.
Zona order block terakhir ada di sekitar 3.680 – 3.720, yang sekarang berfungsi sebagai support baru.
Selama harga bertahan di atas area itu, momentum bullish masih sangat valid.
Indikator RSI (14) kini menunjukkan angka 80.77, menandakan overbought condition. Tapi seperti yang sering terjadi dalam tren kuat, “overbought” belum tentu “harus koreksi”.
Gold masih bisa ride the momentum sebelum melakukan retracement sehat.
Sometimes, the chart doesn’t lie — it just whispers louder when everyone else is screaming.
Outlook ke Depan: Eyes on Fed & Politics
Dalam jangka pendek, fokus utama pasar akan tertuju pada rapat FOMC berikutnya dan bagaimana resolusi shutdown ini berakhir.
Kalau The Fed benar-benar memberi sinyal pemotongan suku bunga lebih cepat, gold bulls punya alasan kuat untuk melanjutkan rally ke area psikologis berikutnya di USD 4.000.
Namun, jangan lupakan bahwa euforia ini bisa cepat berubah jika Kongres tiba-tiba mencapai kesepakatan. Jadi, tetap waspada terhadap pullback mendadak, terutama jika RSI turun di bawah 75.
Bagi trader jangka pendek, strategi terbaik adalah “buy the dip, not the hype.” Tunggu retracement ke area 3.750–3.780 untuk entry, dengan target potensial di 3.950–4.000, dan stop loss di bawah 3.700.
Kesimpulan: Gold Never Sleeps
Entah karena drama politik, janji Fed, atau sekadar psikologi pasar, emas lagi-lagi membuktikan dirinya sebagai aset yang paling “drama-friendly”.
Sementara indeks saham Amerika sibuk menebak arah ekonomi, emas memilih jalan sendiri — pelan tapi pasti menuju puncak baru.
“When uncertainty rules, gold reigns.”
Dan sepertinya, tahta itu belum akan tergoyahkan dalam waktu dekat.
Disclaimer
Tulisan ini bersifat opini dan hanya untuk tujuan edukasi serta hiburan dalam rubrik Cerita di Balik Chart di KepoinTrading.com.
Analisis dan pandangan di atas bukan rekomendasi investasi atau ajakan untuk membeli/menjual aset apa pun.
Trading mengandung risiko, lakukan riset dan manajemen risiko sesuai profil pribadi. Kalau salah posisi, jangan salahin kopi — salahin disiplin yang bolong.
Baca juga: Ketika Breakout Tak Direstui Data Ekonomi