Mary Daly Dukung Pemangkasan Suku Bunga Fed

Mary Daly - Kepoin Trading

Mary Daly Dukung Pemangkasan Suku Bunga Fed

Mary Daly dukung pemangkasan suku bunga Fed setelah keputusan bank sentral Amerika Serikat memangkas suku bunga acuan pekan lalu. Presiden Federal Reserve Bank San Francisco ini menegaskan bahwa kebijakan tersebut merupakan langkah penting untuk menyeimbangkan dua tujuan utama The Fed: menjaga inflasi tetap menuju target 2% dan mendukung pasar tenaga kerja agar tidak melemah lebih jauh. Ia menilai langkah tersebut sebagai bentuk penyesuaian yang realistis dalam menghadapi dinamika ekonomi saat ini.

Dalam pidatonya di University of Utah’s David Eccles School of Business, Daly menyampaikan bahwa kebutuhan pemangkasan lebih lanjut memang terbuka, namun waktu pelaksanaannya belum pasti. Menurutnya, baik tahun ini maupun periode mendatang, keputusan suku bunga akan sangat bergantung pada perkembangan data ekonomi, terutama inflasi dan tenaga kerja.

Inflasi Mulai Mendekati Target

Daly menilai inflasi inti, tidak termasuk tekanan dari tarif barang impor, kini berada di kisaran 2,4% hingga 2,5%. Meskipun angka tersebut masih di atas target 2%, tren penurunannya menunjukkan kemajuan berarti. Bagi The Fed, posisi ini mencerminkan bahwa kebijakan moneter ketat yang dijalankan dalam dua tahun terakhir mulai membuahkan hasil.

Namun, Daly menegaskan perjalanan belum selesai. Inflasi yang masih di atas target memerlukan sikap hati-hati. Pemangkasan suku bunga terlalu cepat bisa membahayakan pencapaian stabilitas harga, sementara menahan suku bunga terlalu lama berisiko menekan daya beli konsumen dan memperlemah aktivitas bisnis.

Kondisi Pasar Tenaga Kerja

Pasar tenaga kerja Amerika Serikat disebut Daly tidak lagi sekuat beberapa tahun lalu, tetapi juga tidak berada pada titik lemah. Menurutnya, situasi saat ini bisa digambarkan sebagai berkelanjutan, meskipun ia mengakui ada tanda-tanda pendinginan. Karena itu, kebijakan moneter yang terlalu ketat bisa memperburuk perlambatan tenaga kerja.

Daly menjelaskan bahwa keputusan memangkas suku bunga pada pertemuan terakhir ibarat “mengambil asuransi.” Dengan langkah ini, The Fed berusaha melindungi pasar tenaga kerja dari risiko penurunan lebih dalam, sekaligus memastikan tekanan terhadap inflasi tetap terjaga.

Tidak Khawatir Resesi atau Stagflasi

Dalam pernyataannya, Mary Daly juga menolak anggapan bahwa ekonomi Amerika Serikat akan menghadapi resesi atau kondisi stagflasi, yaitu kombinasi inflasi tinggi dan pengangguran tinggi. Ia menegaskan bahwa kondisi fundamental masih cukup solid untuk menghindari skenario tersebut. Optimismenya didukung oleh tren inflasi yang menurun serta tenaga kerja yang tetap stabil.

Menurut Daly, saat ini ekonomi Amerika Serikat masih membutuhkan kendali kebijakan moneter, tetapi tidak seketat sebelumnya. Hal ini berarti The Fed memiliki ruang untuk melakukan penyesuaian lebih fleksibel, terutama jika risiko terhadap tenaga kerja meningkat.

Proyeksi Kebijakan Fed ke Depan

Hasil proyeksi para pembuat kebijakan setelah pertemuan 16–17 September menunjukkan mayoritas pejabat Fed memperkirakan setidaknya satu kali lagi pemangkasan suku bunga tahun ini. Sebagian besar lainnya bahkan melihat peluang dua kali pemangkasan. Daly menekankan bahwa proyeksi tersebut bukan janji, melainkan panduan. Ia menegaskan setiap keputusan tetap bergantung pada perkembangan data ekonomi dan trade-off antara inflasi dan tenaga kerja.

Meski pada pernyataan sebelumnya Daly menyebut dua kali pemangkasan tahun ini sebagai perkiraan yang masuk akal, kali ini ia memilih untuk tidak memperbarui pandangan tersebut. Sikap ini menegaskan kehati-hatian The Fed dalam menyikapi kondisi ekonomi yang masih dinamis.

Kesimpulan

Mary Daly dukung pemangkasan suku bunga Fed sebagai strategi menyeimbangkan inflasi dan ketahanan pasar tenaga kerja. Ia menilai ekonomi Amerika Serikat masih cukup kuat, meski perlambatan tenaga kerja mulai terasa. Dengan pendekatan yang hati-hati, The Fed berupaya menurunkan inflasi ke level target tanpa harus mengorbankan lapangan kerja.

Baca juga: APBN 2026: Target Pertumbuhan 5,4% dan Defisit 2,68%

Sumber: Yahoo Finance