Week Ahead: The Fed, Data, & Earnings Jadi Sorotan

Week Ahead 15 September 2025 - Kepoin Trading

Week ahead pasar kali ini penuh ketegangan karena investor menunggu keputusan Federal Reserve yang diperkirakan memangkas suku bunga. Pasar saham menutup minggu lalu dengan catatan positif, memantul dari tekanan sebelumnya, dan mencatat rekor baru. Optimisme investor semakin tinggi menjelang keputusan Federal Reserve pekan ini, dengan ekspektasi besar terhadap pemangkasan suku bunga. Probabilitas pemangkasan seperempat poin kini di atas 90% menurut CME FedWatch Tool.

Ekspektasi ini membuat minggu ini menjadi krusial. Keputusan The Fed, data ekonomi penting, dan laporan earnings dari perusahaan besar akan menjadi penentu apakah reli saham masih bisa berlanjut atau justru akan diuji oleh realitas makro.

Week Ahead Pasar: Saham Menguat Menjelang The Fed

Tiga indeks utama Wall Street mencatatkan kenaikan mingguan yang solid. Dow Jones Industrial Average naik hampir 1% setelah tiga minggu berturut-turut melemah. S&P 500 dan Nasdaq Composite mencetak performa terbaik sejak awal Agustus, didorong optimisme suku bunga akan dipangkas.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS bergerak mendekati level terendah dalam beberapa bulan terakhir, memberi sinyal bahwa pasar obligasi juga mengantisipasi kebijakan moneter yang lebih longgar. Harga emas bahkan menembus rekor baru, menandakan hedging investor terhadap potensi ketidakpastian ekonomi.

Keputusan The Fed Jadi Acara Utama

Pertemuan FOMC pada hari Rabu menjadi pusat perhatian. Selain mengumumkan keputusan suku bunga, The Fed juga merilis dot plot untuk memberikan gambaran arah kebijakan suku bunga beberapa kuartal ke depan.

Jerome Powell menghadapi dilema yang tidak mudah:

  • Inflasi masih tinggi. CPI Agustus menunjukkan kenaikan harga di berbagai sektor, mulai dari makanan, kendaraan, hingga perabot rumah tangga.
  • Pasar tenaga kerja melemah. Klaim pengangguran mencapai level tertinggi hampir empat tahun, dan pertumbuhan payroll hanya 22.000 pada Agustus.

Jika The Fed memotong suku bunga terlalu lambat, risiko resesi meningkat karena pasar tenaga kerja melemah. Sebaliknya, pemotongan yang terlalu cepat bisa memicu inflasi kembali memanas. Investor akan mengawasi konferensi pers Powell dengan ketat untuk mencari petunjuk apakah pemangkasan berlanjut di sisa 2025.

Data Ekonomi yang Akan Dirilis

Selain The Fed, sejumlah data makro akan membantu pasar mengukur kondisi ekonomi:

  • Senin: Empire State Manufacturing Survey diperkirakan turun ke 4,9 dari 11,9 sebelumnya.
  • Selasa: Retail sales Agustus (+0,3% ekspektasi) dan industrial production akan mengukur kesehatan konsumsi dan produksi. NAHB Housing Index juga penting untuk melihat tren properti.
  • Rabu: Housing starts & building permits — dua indikator utama sektor perumahan.
  • Kamis: Klaim pengangguran mingguan yang akan mengonfirmasi apakah tren pelemahan tenaga kerja berlanjut.

Investor juga memantau pergerakan suku bunga KPR 30 tahun, yang turun ke 6,35% minggu lalu, penurunan terbesar dalam setahun.

Earnings Besar Jadi Barometer Ekonomi

Meski musim laporan keuangan sudah mendekati akhir, beberapa rilis penting tetap dinanti:

  • FedEx (FDX): Laporan ini sering dijadikan tolok ukur kesehatan perdagangan global. Penurunan volume atau outlook yang lemah bisa menjadi sinyal perlambatan ekonomi.
  • Lennar (LEN): Akan memberi wawasan tentang permintaan perumahan di tengah suku bunga KPR yang lebih rendah.
  • General Mills (GIS) & Darden (DRI): Indikator konsumsi rumah tangga dan daya beli konsumen.
  • Cracker Barrel (CBRL): Perusahaan restoran ini menarik perhatian karena upaya rebrand yang terus menuai pro-kontra.

AI Jadi Pendorong Optimisme Pasar

Sementara data makro campur aduk, Wall Street tetap optimistis berkat boom investasi AI. Deutsche Bank bahkan menaikkan target S&P 500 untuk 2025 menjadi 7.000, yang paling bullish di antara bank besar.

Wells Fargo memperkirakan S&P bisa mencapai 7.200 pada 2026, selama belanja modal untuk AI tetap kuat. Oracle (ORCL) memicu euforia setelah memproyeksikan pendapatan cloud berbasis AI akan meroket menjadi $144 miliar pada 2030.

Meski demikian, sebagian analis memperingatkan reli ini terlalu bergantung pada segelintir saham teknologi raksasa. Koreksi tajam bisa terjadi jika hype AI mulai memudar.

Kesimpulan & Outlook Pasar

Minggu ini bisa menjadi titik balik penting bagi pasar. Jika The Fed memberi sinyal pemangkasan suku bunga berkelanjutan dan data ekonomi menunjukkan pelemahan yang terkontrol, reli saham bisa berlanjut. Namun, jika Powell terdengar hawkish atau data menunjukkan inflasi kembali naik, pasar bisa menghadapi tekanan jual.

Investor sebaiknya tetap disiplin memantau level teknikal penting di S&P 500 dan Nasdaq, sambil memperhatikan pergerakan imbal hasil obligasi dan harga emas sebagai sinyal risk-on/risk-off.

Baca Juga: Week Ahead: Powell, Jackson Hole & Laporan Ritel

Sumber: Yahoo Finance

Disclaimer: Artikel ini hanya bersifat informasi dan edukasi, bukan rekomendasi investasi. Keputusan trading sepenuhnya tanggung jawab pembaca.