The Federal Reserve Diperkirakan Tetap Menahan Suku Bunga
Federal Reserve secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap dalam pertemuan pekan ini. Namun, perhatian investor terfokus pada komitmen bank sentral terhadap rencana dua kali pemotongan suku bunga tahun ini.
Proyeksi Terbaru dan “Dot Plot” yang Menjadi Sorotan
The Fed akan merilis proyeksi terbaru pada hari Rabu, termasuk ‘dot plot,’ grafik yang memuat prediksi setiap pejabat Fed tentang arah suku bunga acuan. Pada Maret lalu, dot plot menunjukkan konsensus untuk dua kali pemotongan suku bunga tahun ini karena banyak pejabat mempertimbangkan ketidakpastian kebijakan ekonomi Presiden Trump.
Ketidakpastian Ekonomi Global Memengaruhi Keputusan
Pengamat Fed memperkirakan bahwa para pejabat bank sentral akan tetap berpegang pada sinyal sebelumnya sambil mempertimbangkan berbagai ketidakpastian. Situasi semakin rumit setelah serangan udara Israel terhadap Iran pekan lalu meningkatkan kekhawatiran akan inflasi akibat lonjakan harga minyak.
Tekanan Politik pada Federal Reserve
Ketua Fed, Jerome Powell, berada di bawah tekanan politik yang kuat untuk mempercepat pemotongan suku bunga. Presiden Trump terus mendesak Fed untuk menurunkan suku bunga hingga satu poin persentase penuh, meskipun ia menegaskan tidak akan memberhentikan Powell sebelum masa jabatannya berakhir pada 2026.
Kekhawatiran Inflasi dan Tantangan Kebijakan Fed
Trump berpendapat bahwa inflasi rendah menjadi alasan untuk menurunkan suku bunga. Namun, Powell dan pejabat Fed lainnya lebih khawatir terhadap risiko kenaikan harga akibat tarif. Gregory Daco, kepala ekonom EY-Parthenon, memprediksi Powell akan menyoroti risiko inflasi berkelanjutan akibat tarif. Ia juga memperingatkan potensi dilema jika inflasi tetap tinggi sementara pertumbuhan dan lapangan kerja melambat.
Pendekatan “Cautious Patience” oleh Jerome Powell
Powell kemungkinan akan menyampaikan nada penuh kehati-hatian dan menekankan bahwa Fed bergantung pada data dalam mengambil keputusan. Ia juga akan menegaskan bahwa Fed siap menyesuaikan kebijakan jika diperlukan. Meski demikian, dengan inflasi masih di atas target 2% dan pasar tenaga kerja mendekati tingkat penuh, syarat untuk pemotongan suku bunga tetap tinggi.
Data Inflasi Terbaru dan Dampaknya
Trump dan Menteri Keuangan Scott Bessent menegaskan bahwa tarif penuh tidak menyebabkan inflasi, sesuai dengan data terbaru yang menunjukkan kenaikan harga lebih moderat.
Baca juga: Israel vs Iran: Ketegangan Memuncak di Timur Tengah
[smartslider3 slider=”2″]