Week Ahead: Ketegangan Timur Tengah & Fokus The Fed

Weekly Outlook - Kepoin Trading

Market Review

Pasar saham global melemah pada pekan pertama Juni, seiring meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Serangan udara Israel terhadap Iran mendorong harga minyak mentah melonjak lebih dari 12%, sementara indeks utama Wall Street ditutup melemah. Pekan ini, fokus investor akan tertuju pada reaksi Iran, keputusan suku bunga Federal Reserve (The Fed), serta data penjualan ritel AS.

Harga Minyak Melejit, Inflasi Kembali Jadi Ancaman

Ketegangan antara Israel dan Iran telah mendorong harga minyak mentah melonjak tajam. Pada Jumat, kontrak berjangka Brent naik ke level mendekati $74 per barel, sementara WTI diperdagangkan hampir $73. Keduanya mencatat kenaikan mingguan lebih dari 12%.

Kenaikan harga energi ini menimbulkan kekhawatiran baru terhadap inflasi. JPMorgan memperingatkan bahwa jika konflik semakin parah, harga minyak bisa menembus $120 per barel dan mendorong Indeks Harga Konsumen (CPI) AS naik ke 5%. Untuk Mei, CPI tercatat naik 2,4% secara tahunan.

Fokus Pasar: Keputusan Suku Bunga dan Proyeksi Ekonomi The Fed

Investor akan mencermati pernyataan kebijakan terbaru dari Federal Reserve yang dijadwalkan pada hari Rabu (19 Juni), pukul 2 siang waktu setempat, diikuti konferensi pers oleh Ketua The Fed Jerome Powell.

Pasar secara luas memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25%–4,5%. Namun, perhatian utama akan tertuju pada proyeksi ekonomi terbaru, termasuk “dot plot” yang menggambarkan ekspektasi suku bunga jangka panjang dari para pembuat kebijakan.

Analis dari Bank of America menyatakan bahwa data inflasi dan pasar tenaga kerja terbaru telah mengurangi kemungkinan pemotongan suku bunga akibat resesi. Sebaliknya, pemotongan yang disebut sebagai “good cuts” lebih mungkin terjadi, didukung oleh inflasi yang melambat dan pasar tenaga kerja yang stabil.

Data Penjualan Ritel AS Jadi Penentu Sentimen Konsumen

Departemen Perdagangan AS akan merilis laporan penjualan ritel untuk Mei pada Selasa (18 Juni). Para ekonom memperkirakan penjualan ritel turun 0,6% secara bulanan. Namun, mereka memperkirakan penjualan inti—yang tidak mencakup otomotif dan bahan bakar—naik 0,4%, sementara kelompok kontrol yang menjadi komponen penting dalam perhitungan PDB diproyeksikan naik 0,5%.

Tim ekonomi dari Wells Fargo menyatakan bahwa laporan ini akan menunjukkan konsumen AS masih cukup tangguh, di tengah berbagai tekanan ekonomi yang terjadi.

Jadwal Ekonomi dan Laporan Pendapatan Pekan Ini

Senin, 17 Juni

  • Data ekonomi: Empire Manufacturing Index Juni (-7,5 diperkirakan, -9,2 sebelumnya)
  • Tidak ada laporan pendapatan besar.

Selasa, 18 Juni

  • Data ekonomi: Penjualan ritel Mei, produksi industri, indeks harga impor, NAHB Housing Market Index
  • Laporan pendapatan: Lay-Z-Boy (LZB)

Rabu, 19 Juni

  • Data ekonomi: Izin bangunan, pembangunan rumah baru, klaim pengangguran mingguan
  • Keputusan suku bunga FOMC dan proyeksi ekonomi
  • Laporan pendapatan: Aurora (ACB), Smith & Wesson (SWBI)

Kamis, 20 Juni

  • Pasar tutup untuk libur Juneteenth

Jumat, 21 Juni

  • Data ekonomi: Indeks leading indikator, Philly Fed Outlook Juni
  • Laporan pendapatan: Accenture (ACN), CarMax (KMX), Darden Restaurants (DRI), Kroger (KR)

Kesimpulan: Volatilitas Pasar Masih Tinggi Jelang Keputusan The Fed

Dengan risiko geopolitik yang meningkat, harga minyak yang berpotensi melonjak, dan ketidakpastian arah suku bunga, pasar keuangan global kemungkinan akan tetap bergerak volatil sepanjang pekan ini. Investor perlu mencermati sinyal dari The Fed dan perkembangan di Timur Tengah untuk menentukan arah pasar selanjutnya.

Baca juga: Preview Inflasi AS Mei 2025: Risiko Reflasi

[smartslider3 slider=”2″]