Outlook Pasar: Inflasi, The Fed, & Drama Tesla

Weekly Outlook - Kepoin Trading

Pasar saham AS menutup pekan lalu dengan kinerja impresif. Indeks S&P 500 mendekati level tertingginya sepanjang masa, hanya sekitar 2% dari rekor baru. Sementara itu, investor bersiap menghadapi pekan yang penuh dengan data inflasi dan ketegangan geopolitik serta korporat.


Pasar Saham Kembali Bergairah Setelah Data Ketenagakerjaan

Laporan ketenagakerjaan AS bulan Mei menunjukkan tambahan 139.000 pekerjaan dengan tingkat pengangguran stabil di angka 4,2%. Meskipun angka ini menunjukkan ketahanan ekonomi, para ekonom memperingatkan adanya tanda-tanda pelemahan di bawah permukaan, seperti revisi negatif pada data bulan sebelumnya dan penurunan tingkat pekerjaan bagi usia produktif 25-54 tahun.

Kendati demikian, data tersebut cukup menenangkan kekhawatiran akan pelambatan ekonomi yang tajam dan memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menahan suku bunga pada 18 Juni mendatang.


Inflasi Jadi Fokus Utama Minggu Ini

Para investor menantikan rilis data Consumer Price Index (CPI) dan Producer Price Index (PPI) bulan Mei, yang kemungkinan mengalami kenaikan dibandingkan bulan April.

Wall Street memperkirakan CPI tahunan (YoY) bulan Mei naik menjadi 2,5%, dibandingkan 2,3% pada April.

Core CPI YoY juga diproyeksikan meningkat ke 2,9% dari 2,8% sebelumnya.

Sementara itu, analis memproyeksikan PPI YoY akan naik ke 2,4%, dan Core PPI menyentuh 3,1%.

Ketidakpastian terkait tarif dan faktor musiman mendorong proyeksi kenaikan ini. Namun, analis dari Bank of America memperkirakan sektor jasa masih menahan laju inflasi inti agar tidak melonjak terlalu tinggi.


Apple dan Earnings Besar Jadi Sorotan Korporat

Meskipun pekan ini relatif sepi dari laporan keuangan besar, beberapa perusahaan menarik perhatian:

  • GameStop (GME) akan merilis laporan keuangan di tengah spekulasi pergerakan saham meme.
  • Oracle (ORCL) dan Adobe (ADBE) dijadwalkan melaporkan pendapatannya, yang bisa memberikan petunjuk tentang sektor teknologi.
  • Apple (AAPL) akan menyelenggarakan Worldwide Developers Conference (WWDC), yang dapat berdampak pada saham teknologi secara keseluruhan.

Pertarungan Elon Musk vs Donald Trump Seret Tesla

Drama besar datang dari pertikaian antara CEO Tesla, Elon Musk, dan mantan Presiden AS, Donald Trump. Setelah Elon mengkritik kebijakan pajak Trump, sang mantan presiden menyerang balik lewat platform Truth Social dengan mengancam mencabut subsidi pemerintah terhadap Tesla.

Akibatnya, saham Tesla (TSLA) sempat anjlok lebih dari 14% dalam sehari — kerugian terbesar dalam sejarah perusahaan. Meski sempat pulih sekitar 4% keesokan harinya, banyak analis percaya konflik ini bisa mempengaruhi performa saham Tesla dalam jangka menengah.


Tarif Masih Jadi Bayangan, Tapi Risiko Resesi Mereda

Meski ketidakpastian tarif masih tinggi, para analis menyatakan bahwa puncak ketidakpastian sudah berlalu. Pelaku pasar melihat penurunan volatilitas melalui indeks VIX, seiring berkurangnya kekhawatiran terhadap kebijakan perdagangan AS.

Menurut Morgan Stanley dan Barclays, kondisi ini memberikan nafas lega bagi korporasi dan konsumen, mengurangi risiko resesi, serta membuka peluang pertumbuhan moderat ke depan.


Kalender Ekonomi Pekan Ini

Berikut sorotan data dan peristiwa penting yang patut dicermati investor:

Senin

  • Ekspektasi inflasi 1 tahun dari New York Fed (sebelumnya 3,63%)
  • Penjualan perdagangan grosir April (+0,3% diperkirakan)

Selasa

  • Optimisme bisnis kecil (NFIB) Mei
  • Earnings: GameStop (GME), Stitch Fix (SFIX), Academy Sports (ASO)

Rabu

  • CPI (YoY & MoM) Mei
  • Core CPI (diperkirakan naik 0,3% MoM)
  • Pendapatan riil rata-rata per jam
  • Earnings: Oracle (ORCL), Chewy (CHWY)

Kamis

  • PPI dan Core PPI (MoM & YoY)
  • Klaim pengangguran mingguan
  • Earnings: Adobe (ADBE), RH

Jumat

  • University of Michigan Consumer Sentiment awal Juni

Kesimpulan: Pasar Menanti Kepastian Inflasi dan The Fed

Dengan indeks utama mendekati rekor tertinggi dan volatilitas yang mereda, fokus pasar akan tertuju pada data inflasi dan sinyal dari The Fed terkait arah kebijakan suku bunga ke depan. Selain itu, konflik antara tokoh besar seperti Elon Musk dan Donald Trump bisa menjadi faktor risiko tambahan bagi pasar teknologi dan sektor kendaraan listrik.

Baca Juga: Volatilitas Pasar Meningkat Pasca Trump

Sumber: Yahoo Finance


Disclaimer:
Kami menyajikan artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan edukasi. Kami tidak memberikan saran investasi atau rekomendasi pembelian maupun penjualan instrumen keuangan apa pun. Selalu lakukan riset mandiri sebelum mengambil keputusan investasi.

Siap Raih Cuan dari Trading Forex?
Gabung sekarang dan rasakan pengalaman trading di broker rsemi dan terpercaya di Indonesia!

Mulai Trading di TPFX Sekarang