Tekanan Trump pada Federal Reserve (The Fed)

Trump vs Powell - Kepoin Trading

Pernyataan Trump tentang Pemotongan Suku Bunga

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menekan Federal Reserve (The Fed) untuk memangkas suku bunga acuan hingga satu poin penuh. Dalam unggahan di media sosialnya, Trump menyebut bahwa tindakan “terlambat” dari Ketua The Fed, Jerome Powell, berpotensi merugikan perekonomian. Trump juga menyoroti bahwa negara-negara Eropa telah melakukan 10 kali pemotongan suku bunga, sementara AS belum mengambil langkah serupa pada tahun 2025.

Data Ketenagakerjaan yang Mengurangi Peluang Pemotongan Suku Bunga

Laporan Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat lalu menunjukkan bahwa ekonomi berhasil menambahkan 139.000 pekerjaan non-pertanian pada Mei, melampaui ekspektasi ekonom sebesar 126.000. Tingkat pengangguran tetap stabil di angka 4,2%. Data ini memberikan indikasi bahwa pasar tenaga kerja masih cukup kuat meskipun ada tanda-tanda perlambatan.

Menurut Brij Khurana, manajer portofolio di Wellington Management, laporan ketenagakerjaan ini menghilangkan peluang adanya pemotongan suku bunga pada pertemuan The Fed bulan Juni. “Pasar tenaga kerja belum runtuh, meskipun menunjukkan perlambatan,” ujar Khurana.

Pandangan The Fed tentang Inflasi dan Suku Bunga

Meskipun ada desakan dari Trump, beberapa pejabat The Fed lebih khawatir tentang risiko inflasi daripada masalah ketenagakerjaan. Gubernur Federal Reserve, Adriana Kugler, menegaskan bahwa risiko kenaikan inflasi lebih signifikan saat ini. Oleh karena itu, ia mendukung untuk mempertahankan kebijakan suku bunga pada level saat ini.

Jeff Schmid, Presiden The Fed Kansas City, juga memperingatkan dampak tarif terhadap inflasi. Meskipun efeknya belum sepenuhnya jelas, Schmid menekankan pentingnya menjaga kredibilitas dalam pengendalian inflasi.

Proyeksi Investor dan Langkah Kebijakan The Fed

Investor saat ini memprediksi bahwa peluang pemotongan suku bunga pada pertemuan The Fed tanggal 17-18 Juni sangat kecil. Sebagian besar pengamat pasar memperkirakan langkah pelonggaran kebijakan baru mungkin terjadi paling cepat pada September 2025. Sejak akhir 2024, The Fed telah mempertahankan suku bunga acuan pada kisaran 4,25%-4,5% karena ketidakpastian terhadap kebijakan pemerintah.

Perbedaan Pendapat di Internal The Fed

Di tengah tekanan eksternal, terdapat perbedaan pandangan di internal The Fed mengenai langkah selanjutnya. Beberapa pejabat seperti Chris Waller menyarankan untuk “melihat lebih jauh” dampak sementara dari tarif terhadap inflasi, yang membuka peluang untuk pemotongan suku bunga di masa depan. Sementara itu, kubu lainnya menilai stabilitas inflasi lebih penting untuk saat ini.

Kesimpulan

Meskipun Trump mendesak adanya pemotongan suku bunga secara agresif, data ketenagakerjaan yang positif dan kekhawatiran terhadap inflasi membuat langkah tersebut tampaknya tidak akan terjadi dalam waktu dekat. The Fed tetap fokus pada menjaga stabilitas ekonomi dengan pendekatan yang hati-hati terhadap kebijakan moneternya.

Sumber: Yahoo Finance

Baca juga: S&P 500 Naik 6% di Mei, Nasdaq Pimpin Wall Street

Siap Raih Cuan dari Trading Forex?
Gabung sekarang dan rasakan pengalaman trading di broker rsemi dan terpercaya di Indonesia!

Mulai Trading di TPFX Sekarang