S&P 500 Naik 6% di Mei, Nasdaq Pimpin Wall Street

Wall Street - Kepoin Trading

S&P 500 Catat Kinerja Terbaik Mei dalam 35 Tahun

Pasar saham AS mencatatkan bulan Mei yang luar biasa, dengan indeks S&P 500 (^GSPC) naik lebih dari 6%, menandai kinerja terbaiknya dalam bulan Mei sejak 1989. Dow Jones Industrial Average (^DJI) juga menguat sebesar 4%, sementara Nasdaq Composite (^IXIC) memimpin dengan lonjakan hampir 10%. Lonjakan ini sebagian besar didorong oleh rollback tarif sementara yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Trump, yang memberikan sentimen positif terhadap sektor teknologi dan saham-saham pertumbuhan.

Kekhawatiran Tarif Masih Bayangi Pasar

Meskipun sempat ada keputusan pengadilan yang menunda beberapa tarif Presiden Trump, situasi segera berubah saat pengadilan banding mengembalikan kebijakan tersebut. Ketidakpastian kebijakan perdagangan ini terus menghantui pasar. Bahkan, Trump kembali memicu kekhawatiran dengan pernyataan di Truth Social bahwa “China telah sepenuhnya melanggar kesepakatan dengan AS,” serta laporan Bloomberg mengenai potensi sanksi teknologi baru terhadap China.

Menurut Callie Cox dari Ritholtz Wealth Management, “Tarif belum sepenuhnya hilang dari radar pasar. Dengan reli yang begitu kuat di bulan Mei, pasar mungkin akan masuk fase konsolidasi.”

Fokus Investor Beralih ke Laporan Ketenagakerjaan AS

Pekan pertama bulan Juni akan diawali dengan fokus utama investor pada laporan ketenagakerjaan Mei. Data Bloomberg menunjukkan bahwa pasar memperkirakan penambahan 130.000 pekerjaan non-pertanian dan tingkat pengangguran tetap di 4,2%.

Namun, analis dari Wells Fargo memperkirakan angka tersebut bisa lebih lemah dari estimasi. “Outlook yang semakin suram berpotensi menekan pertumbuhan payroll menjadi 125 ribu di bulan Mei,” tulis ekonom Jay Bryson.

Big Tech Masih Mendominasi: ‘Magnificent Seven’ Catat Pertumbuhan Pendapatan Mengesankan

Musim laporan keuangan kuartal pertama hampir usai, dan S&P 500 diproyeksikan mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 13,3%. Namun, yang paling mencolok adalah kinerja “Magnificent Seven” — Apple, Alphabet, Microsoft, Amazon, Meta, Tesla, dan Nvidia — yang membukukan pertumbuhan laba 27,7% secara tahunan, jauh di atas 9,4% dari anggota S&P 500 lainnya.

ETF Roundhill Magnificent Seven (MAGS) naik lebih dari 11% dalam sebulan terakhir, melampaui kenaikan S&P 500 yang hanya 5,5%. Menurut Drew Pettit dari Citi, saham-saham teknologi besar ini menjadi pelarian investor di tengah ketidakpastian makro.

Jadwal Ekonomi dan Laporan Keuangan Mingguan

Senin (2 Juni 2025)

  • Earnings: Campbell’s Company (CPB)
  • Data Ekonomi: S&P Global US Manufacturing PMI (52.3); ISM Manufacturing (49.5); Construction Spending (+0.3%)

Selasa (3 Juni 2025)

  • Earnings: Asana (ASAN), CrowdStrike (CRWD), Hewlett Packard Enterprise (HPE), Nio (NIO)
  • Data Ekonomi: JOLTS Job Openings (7.07 juta), Factory Orders (-3.1%), Durable Goods Orders (-6.3%)

Rabu (4 Juni 2025)

  • Earnings: ChargePoint (CHPT), Dollar Tree (DLTR), MongoDB (MDB)
  • Data Ekonomi: ADP Employment Change (110.000), ISM Services Index (52.0), Federal Reserve Beige Book

Kamis (5 Juni 2025)

  • Earnings: Broadcom (AVGO), DocuSign (DOCU), Lululemon (LULU), Victoria’s Secret (VSCO)
  • Data Ekonomi: Initial Jobless Claims (240.000), Unit Labor Costs (+5.7%), Nonfarm Productivity (-0.8%)

Jumat (6 Juni 2025)

  • Earnings: Tidak ada rilis penting
  • Data Ekonomi: Nonfarm Payrolls (+130.000), Unemployment Rate (4.2%), Average Hourly Earnings MoM (+0.3%)

Outlook Pasar: Antara Optimisme dan Kewaspadaan

Kinerja pasar yang kuat di bulan Mei memberikan harapan baru, tetapi ketidakpastian terkait tarif dan kebijakan perdagangan global masih menjadi ancaman. Di sisi lain, kekuatan sektor teknologi, khususnya “Magnificent Seven,” telah menjadi pendorong utama reli pasar.

Dengan laporan pekerjaan, data manufaktur, dan perkembangan dari sektor korporat yang akan dirilis sepanjang minggu ini, investor disarankan untuk tetap waspada. Kenaikan imbal hasil obligasi dan potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi bisa menjadi faktor penghambat reli lanjutan.

Baca artikel lainnya di sini

Sumber: Yahoo Finance