Dalam pidato selama 90 menit di hadapan Kongres pada Selasa malam, Presiden Donald Trump menegaskan kembali komitmennya terhadap kebijakan tarif yang agresif, mendukung langkah kontroversial Elon Musk dengan Department of Government Efficiency (DOGE), serta mengumumkan rencana untuk menghentikan subsidi semikonduktor era Biden. Ia juga menyinggung rencana eksplorasi mineral tanah jarang di Amerika Serikat, menggantikan ketergantungan pada sumber luar negeri.
Pidato ini berlangsung di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar, yang dalam dua hari terakhir mengalami penurunan signifikan. S&P 500 mencatat penutupan terendah sejak 4 November 2024, sehari sebelum kemenangan Trump dalam pemilu.
Tarif: “Kami Akan Menghasilkan Triliunan”
Isu utama dalam pidato Trump adalah kebijakan tarifnya yang semakin agresif. Sejak awal pekan, pemerintahannya telah menerapkan tarif 25% pada impor dari Kanada dan Meksiko dengan alasan keamanan dan imigrasi, serta menaikkan tarif China hingga 20%. Langkah ini langsung mendapat pembalasan dari negara-negara terkait, memicu gejolak di pasar keuangan.
Meskipun diakui akan ada dampak jangka pendek, Trump tetap optimis. “Tarif bukan hanya tentang melindungi pekerjaan Amerika, tetapi juga melindungi jiwa negara kita,” ujarnya. Ia meyakinkan bahwa meskipun akan ada sedikit gangguan, kebijakan ini akan membawa keuntungan besar bagi ekonomi Amerika.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Howard Lutnick mengisyaratkan adanya kemungkinan negosiasi dengan Kanada dan Meksiko, meskipun dalam pidatonya, Trump tidak menunjukkan tanda-tanda mundur dari kebijakan tersebut. Bahkan, ia memperingatkan bahwa industri pertanian—salah satu basis pendukung terbesarnya—mungkin akan mengalami “periode penyesuaian” akibat kebijakan tarifnya.
Elon Musk dan “DOGE”
Dalam pidatonya, Trump juga memberikan penghormatan kepada Elon Musk, yang kini memimpin Department of Government Efficiency (DOGE)—sebuah badan baru yang bertujuan mengurangi pemborosan anggaran pemerintah. Musk, yang duduk di galeri tamu bersama Ibu Negara, mendapat tepuk tangan saat Trump menyebutkan namanya.
“Elon tidak perlu melakukan ini, tapi dia melakukannya untuk Amerika. Terima kasih banyak,” ujar Trump.
Namun, program ini sudah menuai kontroversi, terutama setelah Musk mengusulkan pemangkasan besar-besaran di berbagai lembaga pemerintah. Trump bahkan menyinggung adanya “penipuan besar-besaran” di Administrasi Jaminan Sosial, termasuk klaim bahwa banyak cek pembayaran dialihkan kepada orang-orang yang berusia lebih dari 160 tahun—klaim yang dianggap tidak berdasar oleh para kritikus.
Menyerang CHIPS Act dan Fokus pada Mineral AS
Trump juga mengkritik program subsidi semikonduktor era Biden yang dikenal sebagai CHIPS Act, yang telah mengalirkan miliaran dolar ke industri tersebut. “Itu adalah program yang mengerikan,” katanya, sambil menegaskan kembali niatnya untuk mencabut kebijakan tersebut.
Sebagai gantinya, Trump berjanji akan mendorong eksplorasi dan produksi mineral tanah jarang di dalam negeri.
“Minggu ini, saya akan mengambil langkah bersejarah untuk memperluas produksi mineral kritis dan tanah jarang di Amerika Serikat,” ujarnya.
Pernyataan ini muncul setelah pertemuan panas di Oval Office antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terkait kesepakatan mineral yang tertunda. Trump bahkan menunda pengiriman bantuan militer senilai lebih dari $1 miliar ke Ukraina setelah ketegangan tersebut.
Pemotongan Pajak Permanen: “Warga Amerika Perlu Bantuan”
Dalam kebijakan domestik, Trump mengusulkan serangkaian pemotongan pajak permanen, termasuk:
- Penghapusan pajak atas tip dan lembur
- Tidak ada pajak atas tunjangan Jaminan Sosial bagi lansia
“Kami ingin memberikan keringanan pajak yang sangat dibutuhkan oleh rakyat Amerika yang terkena dampak inflasi,” ujar Trump, sembari kembali menyalahkan pemerintahan Biden atas kenaikan harga kebutuhan pokok, termasuk telur.
Kesimpulan: Dampak Besar bagi Pasar dan Ekonomi
Pidato Trump ini memperjelas arah kebijakannya yang lebih proteksionis dan nasionalis, yang kemungkinan besar akan terus mengguncang pasar. Kebijakan tarif, penghapusan subsidi, serta reformasi pemerintah melalui DOGE membawa ketidakpastian baru, tetapi juga peluang bagi investor yang mampu membaca arah kebijakan ini dengan baik.
Bagaimana dampak kebijakan ini terhadap pasar dan investasi ke depan? Cek analisa terbaru di sini
Sumber: Yahoo Finance

