Tarif Trump Tak Menghambat Optimisme Pasar Saham

Rencana tarif yang dicanangkan oleh Presiden Donald Trump dalam beberapa waktu terakhir telah menjadi perhatian utama bagi para investor. Meskipun sempat memicu kekhawatiran dan pergerakan pasar yang fluktuatif, pasar saham tetap menunjukkan tanda-tanda kekuatan yang meyakinkan. Hal ini membuat para analis tetap optimis terhadap prospek kenaikan harga saham.

Sejak aksi jual besar-besaran di pasar akibat sentimen AI pekan lalu, indeks S&P 500 justru mencatat kenaikan sekitar 0,3%. Walaupun sempat mengalami penurunan tajam, terutama dalam perdagangan pra-pasar, indeks ini tetap bertahan dengan penurunan kurang dari 1% pada hari-hari ketika spekulasi mengenai tarif sedang memuncak.

Dalam konteks volatilitas pasar, meskipun indeks volatilitas (VIX) sempat naik dalam beberapa hari terakhir, indeks ini belum melewati level kritis yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam ketidakstabilan pasar. Hal ini mengindikasikan bahwa para investor tidak terlalu terpengaruh oleh berita-berita terkait perang dagang, mengingat kebijakan tarif telah menjadi bagian dari strategi ekonomi Trump sejak periode pertamanya.

Dari perspektif fundamental, faktor utama yang menjaga optimisme pasar adalah tren pertumbuhan laba perusahaan. Hingga akhir pekan lalu, S&P 500 diproyeksikan mencatat pertumbuhan laba sebesar 13,2% untuk kuartal keempat, yang merupakan laju pertumbuhan tercepat dalam tiga tahun terakhir. Angka ini bahkan lebih tinggi dari perkiraan awal yang hanya 11,8%.

Kepercayaan terhadap pertumbuhan laba di masa depan juga tetap tinggi. Secara historis, revisi terhadap estimasi laba biasanya mengalami pemangkasan yang lebih besar di tengah kuartal, tetapi kali ini hanya mengalami sedikit penyesuaian, yang menandakan optimisme terhadap kinerja perusahaan-perusahaan di AS. Beberapa analis bahkan memperkirakan bahwa pertumbuhan laba akan semakin cepat sepanjang tahun ini.

Selain itu, data ekonomi terbaru juga menunjukkan tanda-tanda ketahanan yang kuat. Meskipun laporan JOLTS terbaru menunjukkan penurunan jumlah lowongan pekerjaan ke level terendah sejak September, rasio antara jumlah lowongan kerja dan pengangguran masih stabil. Hal ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja tetap sehat, meskipun telah mengalami pendinginan dari tahun 2022.

Indikator lain yang mendukung optimisme pasar adalah laporan PMI manufaktur yang menunjukkan ekspansi sektor manufaktur untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun. Sejarah mencatat bahwa peningkatan aktivitas manufaktur sering kali beriringan dengan pertumbuhan laba perusahaan, yang semakin memperkuat prospek positif bagi pasar saham.

Secara keseluruhan, berbagai data ekonomi dan kinerja pasar saham menunjukkan bahwa optimisme terhadap kenaikan harga saham masih terjaga, meskipun terdapat kekhawatiran terkait kebijakan tarif dan faktor makroekonomi lainnya.

Sumber: Yahoo Finance