Saham Asia Menguat, Mata Uang Regional Menguat Setelah Jeda Suku Bunga oleh The Fed

Pasar saham Asia mencatat penguatan sementara nilai tukar mata uang di kawasan ini juga menguat setelah Federal Reserve memutuskan untuk menahan kenaikan suku bunga. Para investor kini mengalihkan fokus mereka pada pidato dari dua bank sentral di kawasan tersebut.

Di Jepang, saham mengalami rebound setelah sempat melemah, yang membantu Indeks MSCI Asia Pacific naik sekitar 0,2%. Namun, likuiditas pasar tetap tipis karena beberapa bursa utama di kawasan ini, seperti di Hong Kong, China daratan, dan Korea Selatan, masih libur dalam rangka perayaan Tahun Baru Imlek.

Investor di kawasan Asia menerima sejumlah kabar dari perdagangan di Amerika Serikat, meskipun arah pasar saham tetap tidak jelas. Keputusan The Fed untuk menahan suku bunga sudah diperkirakan sebelumnya, sementara laporan pendapatan dari perusahaan besar seperti IBM, Meta, Microsoft, dan Tesla memberikan sinyal yang beragam kepada investor.

Fokus pada Pidato Bank Sentral Jepang
Di tingkat lokal, perhatian investor tertuju pada pidato Wakil Gubernur Bank of Japan (BoJ), Ryozo Himino. Setelah BoJ menaikkan suku bunga pekan lalu, pasar memperkirakan bahwa sikap The Fed yang tidak terburu-buru menurunkan suku bunga dapat memberikan ruang bagi Himino untuk mengambil nada yang lebih hawkish terkait ekonomi Jepang dan inflasi.

Menurut Shoki Omori, Kepala Strategi Desk Global di Mizuho Securities Tokyo, yen dapat menguat signifikan jika Himino memberikan pandangan yang lebih hawkish dari yang diantisipasi. Yen sempat menguat hingga 0,5% terhadap dolar AS karena para trader cepat mengambil posisi untuk mata uang tersebut. Penguatan yen ini juga bagian dari tren apresiasi mata uang Asia secara lebih luas, dengan indeks Bloomberg mencatat kenaikan hingga 0,2%.

Pidato Bank Sentral Australia dan Saham SoftBank
Di Australia, Asisten Gubernur Bank Sentral Australia, Brad Jones, dijadwalkan memberikan pidato pada Kamis setelah data inflasi kuartal keempat menunjukkan kelemahan. Meskipun trader meningkatkan peluang bahwa bank sentral akan mulai memangkas suku bunga bulan depan, pasar masih belum sepenuhnya memperhitungkan pengurangan 25 basis poin tersebut.

Sementara itu, saham SoftBank Group Corp. sempat turun hingga 2% sebelum berhasil mengurangi setengah dari kerugiannya. Penurunan ini terjadi setelah laporan dari Financial Times menyebutkan bahwa perusahaan tersebut tengah mempertimbangkan investasi senilai $25 miliar di OpenAI. Proyek Stargate, sebuah usaha bersama antara kedua perusahaan, dirancang untuk mengembangkan pusat data dan infrastruktur AI senilai $100 miliar.

Menurut Takehiko Masuzawa, Kepala Perdagangan Saham di Phillip Securities Japan, kabar ini memberikan angin segar bagi pasar, terutama karena adanya jumlah investasi spesifik yang diumumkan sehingga proyek tersebut terlihat lebih realistis.

Ekonomi Filipina dan Komoditas
Ekonomi Filipina mencatat pertumbuhan lebih lambat dari perkiraan pada kuartal keempat, yang menyebabkan target pertumbuhan tahun 2024 tidak tercapai. Hal ini turut membebani indeks saham lokal yang mendekati zona pasar bearish.

Di sektor komoditas, harga minyak stabil seiring investor menantikan kejelasan terkait kebijakan perdagangan AS, setelah pernyataan dari calon Menteri Perdagangan yang diajukan Donald Trump menyebutkan bahwa Kanada dan Meksiko mungkin akan dibebaskan dari tarif.

Agenda Utama Pekan Ini

  • Keputusan suku bunga ECB, data kepercayaan konsumen, tingkat pengangguran, dan PDB zona euro pada Kamis.
  • Data PDB AS dan klaim pengangguran pada Kamis.
  • Laporan pendapatan dari Apple dan Deutsche Bank pada Kamis.
  • Data pendapatan dan pengeluaran pribadi AS, inflasi PCE, serta indeks biaya tenaga kerja pada Jumat.

Sumber: Yahoo Finance