The Fed Jeda Penurunan Suku Bunga: Apa Langkah Selanjutnya?

The Fed - Kepoin Trading

Pejabat Federal Reserve (The Fed) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan pada pertemuan minggu ini. Keputusan ini memberikan lebih banyak waktu bagi bank sentral untuk mengendalikan inflasi sekaligus mengevaluasi dampak kebijakan Presiden Donald Trump terhadap perekonomian.

Langkah ini mengikuti tiga kali penurunan suku bunga berturut-turut sejak September 2024, yang secara kumulatif telah menurunkan suku bunga acuan sebesar satu persen ke kisaran target saat ini, yaitu 4,25% hingga 4,5%. Meskipun begitu, beberapa pembuat kebijakan mengisyaratkan bahwa penurunan suku bunga lebih lanjut mungkin akan lebih jarang terjadi pada tahun ini, mengingat data ekonomi Amerika Serikat menunjukkan performa yang stabil, sementara tekanan inflasi lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.

Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), yang menjadi indikator inflasi pilihan The Fed, dijadwalkan dirilis pada Jumat mendatang. Namun, dengan ketidakpastian akibat berbagai kebijakan baru Presiden Trump yang berani — seperti di bidang perdagangan, perpajakan, imigrasi, dan regulasi — The Fed cenderung enggan memberikan kepastian tentang jalur kebijakan suku bunga di masa mendatang.

Gregory Daco, kepala ekonom di EY, mengatakan, “Mereka mungkin melewati penurunan suku bunga kali ini, tetapi mereka ingin tetap fleksibel untuk menyesuaikan kebijakan sepanjang tahun.”

Pengumuman keputusan suku bunga The Fed dijadwalkan pada Rabu pukul 14.00 waktu Washington, diikuti oleh konferensi pers dari Ketua The Fed, Jerome Powell, 30 menit kemudian.

Fleksibilitas di Masa Depan
Pengamat pasar tidak mengharapkan banyak perubahan dalam pernyataan resmi pasca-pertemuan The Fed kali ini. Bahasa yang saat ini digunakan, yang mengacu pada “cakupan dan waktu penyesuaian tambahan,” dinilai sudah cukup fleksibel untuk mengakomodasi perubahan jika diperlukan berdasarkan perkembangan ekonomi.

Powell diperkirakan akan mendapat banyak pertanyaan dari wartawan mengenai bagaimana kebijakan dan rencana Trump memengaruhi pandangan ekonomi The Fed. Meski proyeksi ekonomi terbaru dari The Fed baru akan dirilis pada pertemuan kebijakan Maret, risalah dari pertemuan Desember menunjukkan bahwa beberapa peserta pertemuan telah memasukkan asumsi tentang kebijakan Trump dalam proyeksi mereka. Bahkan, hampir semua peserta menyatakan bahwa risiko inflasi meningkat.

Selain itu, investor kemungkinan ingin mendengar lebih banyak pandangan Powell tentang tingkat “netral,” yaitu tingkat suku bunga di mana The Fed tidak memacu atau memperlambat pertumbuhan ekonomi. Jika banyak pejabat percaya bahwa suku bunga saat ini mendekati tingkat netral, ini bisa berarti laju penurunan suku bunga yang lebih lambat, atau bahkan lebih sedikit penurunan secara keseluruhan di masa depan.

Inflasi dan Penyesuaian Kebijakan
Powell juga mungkin akan mendapat pertanyaan terkait kriteria apa yang perlu dilihat The Fed sebelum menurunkan suku bunga lagi, serta faktor apa yang dapat memaksa mereka mempertimbangkan kenaikan suku bunga. Data pekerjaan yang kuat pada Desember memicu beberapa ekonom, termasuk dari Bank of America Corp., untuk berspekulasi bahwa langkah berikutnya dari The Fed mungkin adalah kenaikan suku bunga.

Namun, kekhawatiran ini sedikit mereda setelah data inflasi yang dirilis baru-baru ini menunjukkan perlambatan kenaikan harga konsumen inti — yang tidak memasukkan harga makanan dan energi — pada Desember, menandai langkah penurunan pertama dalam enam bulan terakhir. Meskipun laporan ini disambut baik oleh para pembuat kebijakan, mereka menegaskan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menurunkan inflasi ke target 2%.

Tekanan Politik
Presiden Trump, yang baru kembali menjabat, kembali melontarkan kritik kepada The Fed, dengan mengatakan, “Saya rasa saya lebih memahami suku bunga daripada mereka, terutama lebih baik dari orang yang bertanggung jawab atas keputusan itu,” dalam referensi yang jelas kepada Powell.

Powell selama ini cenderung mengabaikan komentar Trump terkait kebijakan moneter. Namun, kritik tersebut menandakan bahwa Powell mungkin menghadapi tekanan lebih besar dari pemerintahan baru.

Menurut Michael Feroli, kepala ekonom AS di JPMorgan Chase & Co., The Fed mungkin harus menghadapi upaya Trump untuk memengaruhi kebijakan moneter, baik melalui pengangkatan pejabat maupun cara lain untuk mendapatkan lebih banyak kendali atas lembaga tersebut. Feroli menambahkan bahwa pertemuan minggu ini mungkin menjadi “awal yang tenang dari tahun yang penuh gejolak bagi The Fed.”

Kesimpulan
Keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga di tengah ketidakpastian ekonomi menyoroti pendekatan hati-hati dalam menavigasi inflasi yang masih tinggi dan pengaruh kebijakan Trump. Namun, tekanan politik serta data ekonomi yang beragam bisa menjadi tantangan besar bagi The Fed di tahun 2025.

Sumber: Yahoo Finance