Minggu ini, pasar keuangan global kembali mengarahkan perhatian pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC), di mana kebijakan moneter The Fed akan menjadi fokus utama. Para analis dan pelaku pasar memperkirakan bahwa tidak akan ada perubahan signifikan dalam kebijakan suku bunga pada pertemuan kali ini. Berikut adalah rangkuman pandangan dari beberapa institusi keuangan besar terkait proyeksi kebijakan FOMC ke depan.
Sebagian besar analis memperkirakan tidak ada perubahan kebijakan dari FOMC dalam pertemuan pekan ini, dengan target suku bunga tetap berada pada kisaran 4 1/4 hingga 4 1/2 persen. Para pelaku pasar saat ini memprediksi FOMC akan mempertahankan kebijakan ini pada pertemuan bulan Januari, Maret, dan Mei, dengan pemotongan suku bunga berikutnya diperkirakan terjadi pada bulan Mei.
Pandangan dari Bank of America (BofA):
Kami memperkirakan The Fed akan tetap mempertahankan kebijakan pada pertemuan bulan Januari. Fokus utama akan tertuju pada keputusan bulan Maret dan agenda kebijakan Presiden Trump. Ketua The Fed, Jerome Powell, kemungkinan akan mempertahankan fleksibilitas maksimal dengan terus menekankan ketergantungan pada data ekonomi serta menegaskan bahwa The Fed tidak akan mengambil keputusan kebijakan secara terburu-buru atau memutuskan sebelumnya.
Pandangan dari Goldman Sachs:
Pertemuan FOMC bulan Januari kemungkinan tidak akan memberikan banyak informasi baru. Pernyataan resmi mungkin akan mencatat bahwa pasar tenaga kerja tampak telah stabil, tetapi tidak mungkin memberikan panduan yang jelas mengenai pertemuan bulan Maret atau jadwal pemotongan suku bunga berikutnya. … Perkiraan dasar kami menunjukkan dua pemotongan suku bunga masing-masing sebesar 25 basis poin tahun ini, yaitu pada bulan Juni dan Desember, serta satu lagi pada tahun 2026. Kami memproyeksikan hal ini karena inflasi diperkirakan akan terus menurun, dan kami tidak melihat tarif akan membatasi kebijakan FOMC secara permanen.
Sumber: https://www.calculatedriskblog.com

