Summary
Dolar AS mengalami penurunan signifikan terhadap mata uang utama, mencapai level terendah dalam lebih dari tiga bulan. Dolar Selandia Baru (kiwi) naik tajam setelah Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) memberi isyarat tentang potensi kenaikan suku bunga akibat inflasi yang persisten. Komentar hawkish yang tak terduga ini menyusul keputusan RBNZ untuk mempertahankan suku bunga seperti yang diantisipasi sebelumnya. Dolar Australia turun tipis setelah data inflasi menunjukkan penurunan yang lebih besar dari perkiraan pada bulan Oktober. Pasar mata uang secara umum menyaksikan penurunan dolar AS terhadap sekeranjang mata uang seiring spekulasi meningkat bahwa Federal Reserve bisa memulai pemangkasan suku bunga pada awal tahun depan.
Berikut point-point penting pada pergerakan sesi Asia hari ini:
- Dolar Selandia Baru Memperkuat Posisinya atas Komentar Hawkish RBNZ:
- Dolar Selandia Baru naik sebesar 0,78% menjadi $0,6184, mencapai level tertinggi dalam empat bulan sebesar $0,6207 setelah RBNZ memperingatkan kemungkinan pelonggaran kebijakan jika tekanan harga tidak mereda. Komentar hawkish mengejutkan membuat investor bergegas untuk keluar dari posisi pendek dolar Selandia Baru.
- Dolar Australia Melemah Akibat Data Inflasi:
- Dolar Australia turun 0,11% menjadi $0,6642, mengurangi sebagian dari kenaikannya setelah mencapai level tertinggi dalam empat bulan sebesar $0,66765. Data menunjukkan bahwa inflasi Australia mengalami penurunan lebih dari yang diharapkan pada bulan Oktober, dengan penurunan harga barang, sementara inflasi inti juga turun.
- Pelemahan Dolar AS di Seluruh Mata Uang:
- Dolar AS mencapai level terendah dalam lebih dari tiga bulan terhadap sekeranjang mata uang pada 102,46.
- Komentar Gubernur Federal Reserve, Christopher Waller, mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan berkontribusi pada harapan pasar bahwa suku bunga AS telah mencapai puncaknya.
- Spekulasi Pasar mengenai Pemangkasan Suku Bunga Fed:
- Fed Fund Future menunjukkan lebih dari 40% kemungkinan bahwa Fed bisa memulai kebijakan moneter yang lebih longgar pada Maret mendatang, dibandingkan dengan sekitar 22% sehari sebelumnya.
- Dolar melemah terhadap yen dan euro, dengan indeks dolar mengalami penurunan hampir 4% pada bulan November, kinerja bulanan terburuk dalam setahun.
- Kinerja Pound Sterling dan Euro:
- Pound sterling mencapai level tertinggi dalam tiga bulan sebesar $1,2733, sementara euro melampaui $1,10 untuk mencapai $1,1017.
- Indeks dolar tetap datar pada 102,63, dengan penurunan hampir 4% pada bulan November.
- Pandangan dan Prospek Analis:
- Analis di Wells Fargo menyatakan optimisme yang berkurang terhadap dolar AS, mengacu pada kemajuan dalam mengurangi inflasi AS dan menunjukkan potensi pelonggaran Fed lebih awal daripada kemudian.
Kesimpulan:
Penurunan dolar AS ke level terendah dalam tiga bulan, ditambah dengan lonjakan dolar Selandia Baru akibat sinyal hawkish yang tak terduga dari RBNZ, menunjukkan perubahan lanskap di pasar mata uang. Spekulasi pasar tentang potensi pemangkasan suku bunga Fed telah berkontribusi pada pelemahan lebih luas dolar AS terhadap mitra dagang utama. Analis berhati-hati mengenai prospek dolar dalam jangka pendek, mengingat kondisi ekonomi yang terus berkembang dan sinyal dari bank sentral.
Sumber: Reuters