Berikut perkembangan harga minyak pada sesi Asia hari Selasa 7 November 2023:
- Harga Minyak Saat Ini: Baik kontrak berjangka minyak Brent maupun minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat mengalami penurunan sedikit. Minyak Brent turun 23 sen menjadi $84,95 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate berada di $80,59 per barel, turun 23 sen. Penurunan ini mengikuti kenaikan kecil pada hari sebelumnya.
- Pengaruh Pasar: Perhatian pasar telah beralih ke kekhawatiran akan permintaan yang lemah di China, dengan para investor menunggu data perdagangan untuk menilai situasi permintaan di konsumen minyak terbesar kedua di dunia. China akan merilis angka impor dan ekspor untuk Oktober, yang kemungkinan akan memberikan wawasan tentang situasi permintaan saat ini. Selain itu, data inflasi harga konsumen (CPI) penting dari China diharapkan akan dirilis pada hari Kamis.
- Dinamika Sisi Pasokan: Arab Saudi dan Rusia telah menguatkan komitmen mereka untuk melanjutkan pemotongan pasokan minyak sukarela hingga akhir tahun. Arab Saudi mengonfirmasi komitmennya terhadap pemotongan sukarela tambahan sebesar 1 juta barel per hari (bph), sementara Rusia mengumumkan pemotongan pasokan sukarela tambahan sebesar 300.000 bph hingga Desember.
- Potensi untuk Perubahan dalam Trend Pasar: Pasar diperkirakan akan mengalami keseimbangan, dengan faktor dari sisi pasokan dan permintaan yang mempengaruhi harga minyak. Situasi di Timur Tengah juga dapat berdampak signifikan pada tren.
- Perkembangan Terkait Pasokan Lainnya: PDVSA Venezuela dilaporkan tengah melakukan pembicaraan dengan perusahaan-perusahaan lapangan minyak lokal dan asing untuk meningkatkan produksi mereka setelah AS melonggarkan sanksi terhadap negara tersebut.
- Konteks Geopolitik: Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengindikasikan kesiapan untuk “jeda kecil secara taktis” dalam pertempuran di Gaza untuk memfasilitasi bantuan masuk atau pembebasan sandera, namun menolak panggilan untuk gencatan senjata umum. Situasi ini tidak memiliki dampak langsung pada pasar minyak namun menambah konteks geopolitik.
Faktor-faktor ini menunjukkan bahwa sementara terdapat jaminan dari negara-negara produsen minyak utama untuk memangkas pasokan dan beberapa upaya untuk meningkatkan produksi di Venezuela, pasar tetap memperhatikan kekhawatiran akan permintaan, terutama dari China, dan ketegangan geopolitik yang mungkin sangat memengaruhi harga minyak dalam waktu dekat.
Sumber: Reuters