Harga emas terus tertekan dalm dua hari berturut-turut, mencatat hari kelima penurunan dari enam hari sebelumnya, dan mencapai level terendah dalam satu setengah minggu selama sesi Asia. XAU/USD saat ini bergerak tepat di bawah level $1.915, mengalami penurunan lebih dari 0,10% untuk hari ini, dan tampaknya rentan untuk melemah lebih lanjut. Penurunan terjadi seiring dengan keyakinan yang semakin menguat bahwa Federal Reserve (Fed) akan mempertahankan suku bunga yang tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Bahkan, Fed telah memberikan peringatan pekan lalu bahwa inflasi yang tetap tinggi di Amerika Serikat (AS) kemungkinan akan mendorong setidaknya satu kenaikan suku bunga lagi hingga akhir tahun ini. Selain itu, mayoritas pembuat kebijakan Fed kini hanya memproyeksikan dua pemotongan suku bunga pada tahun 2024, dibandingkan dengan empat yang sebelumnya diproyeksikan.
Sementara itu, Dolar AS (USD) mencapai level tertinggi dalam sepuluh bulan pada hari Senin berkat kenaikan lebih lanjut dalam imbal hasil Surat Utang AS dan semakin melemahkan harga emas. Data makro AS yang terus kuat dan komentar hawkish dari pejabat Fed yang berpengaruh menunjukkan bahwa bank sentral AS akan terus mengencangkan kebijakan moneter. Hal ini mengakibatkan penjualan yang terus berlanjut dalam pasar Surat Utang AS, mendorong imbal hasil obligasi pemerintah AS dengan tenor dua tahun yang peka terhadap suku bunga mencapai level tertinggi dalam 17 tahun. Selain itu, yield obligasi berbasis benchmark AS Treasury 10 tahun melampaui ambang batas 4,50% untuk pertama kalinya sejak 2006, yang terus menguatkan USD dan memvalidasi pandangan negatif terhadap emas yang tidak menghasilkan bunga. Namun demikian, kemungkinan terjadinya penutupan pemerintah AS bisa membatasi kerugian lebih lanjut.
Dalam ringkasan harian pergerakan pasar, harga emas tampak rentan menghadapi harapan akan kebijakan Fed yang lebih ketat. Harga emas turun ke level terendah dalam satu minggu karena taruhan akan lebih banyak pengencangan kebijakan oleh Fed semakin meningkat. Komentar dari anggota FOMC yang berpengaruh mendukung kemungkinan satu kenaikan suku bunga lagi sebesar 25 basis poin pada tahun 2023. Ketangguhan ekonomi AS memungkinkan Fed untuk tetap pada sikap hawkishnya dan melanjutkan kenaikan suku bunga. Dalam hal ini, imbal hasil obligasi AS yang melonjak dan USD yang lebih kuat mendukung prospek pelemahan lebih lanjut pada harga emas. Meskipun begitu, kekhawatiran tentang kemungkinan penutupan pemerintah AS dapat memberikan dukungan pada XAU/USD dan membantu membatasi kerugian.
Dai sisi teknikal, harga emas kemungkinan akan menguji level terendah bulanan di sekitar $1.900 setelah mengalami rejection dekat SMA 200 hari pada hari Senin. Penurunan berikutnya mendukung pandangan pedagang yang berpandangan bearish, dan osilator pada grafik harian menunjukkan bahwa trend bagi XAU/USD adalah ke arah bawah. Oleh karena itu, ada potensi terjadinya pelemahan lebih lanjut dalam waktu dekat jika terjadi penjualan lanjutan.
Tertarik trading Gold, yuk Pilih Broker!!!
Disclaimer: Informasi terkait yang dikemukakan oleh Kepoin Trading berasal dari berbagai sumber terpercaya dan aktual. Semua informasi dan data yang dipakai dalam website ini, bukanlah merupakan anjuran / rekomendasi untuk membeli / menjual instrumen forex, saham, kripto ataupun komoditas. Kami tidak bertanggung jawab atas tingkat akurasi dan kerugian dan penyalahgunaan informasi yang telah disajikan. Semua saran dan transaksi tidak mengikat.