Pasangan mata uang EUR/JPY berusaha untuk melampaui level resistensi penting 158.00 selama sesi London. Cross rate ini menarik minat pembeli setelah Gubernur Bank of Japan (BoJ) Kazuo Ueda berpendapat bahwa pencapaian inflasi sebesar 2% masih belum terlihat. Ueda dari BoJ menyatakan bahwa ekonomi Jepang berada pada tahap kritis apakah dapat mencapai siklus inflasi-upah yang positif. Kenaikan inflasi yang moderat yang didukung oleh pertumbuhan upah akan menjadi kemenangan nyata bagi bank sentral. Kazuo Ueda khawatir tentang lambatnya pemulihan ekonomi China karena hal ini bisa menyebabkan perlambatan ekonomi Asia secara keseluruhan.
BoJ diperkirakan akan tetap mempertahankan sikap kebijakan yang dovish, oleh karena itu, kemungkinan intervensi oleh bank sentral Jepang dalam pergerakan mata uang asing cukup tinggi.
Sementara itu, Euro diperkirakan akan tetap kuat karena Bank Sentral Eropa (ECB) berkomitmen untuk menjaga tingkat suku bunga cukup tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama sampai mencapai stabilitas harga. Pada hari Senin, Presiden ECB Christine Lagarde mengatakan bahwa meskipun ada kemajuan dalam inflasi, tingkat tersebut dinilai terlalu tinggi untuk terlalu lama karena pasar tenaga kerja masih tetap stabil.
Tentang prospek suku bunga, anggota kebijakan ECB Madis Muller mengatakan pada hari Selasa, “Dengan situasi saat ini, kami tidak mengharapkan kenaikan suku bunga lagi.” Minggu lalu, Muller dari ECB menyebutkan bahwa inflasi yang lebih tinggi mungkin akan membenarkan kenaikan suku bunga lainnya.
Minggu ini, investor akan dengan cermat memperhatikan Indeks Harga Konsumen Harmonis (HICP) zona Euro untuk bulan September. Inflasi utama dan inti diperkirakan akan melunak menjadi 4,5% dan 4,8% secara berturut-turut. Data inflasi yang melambat meskipun harga energi yang meningkat dapat memberikan beberapa lega bagi para pembuat kebijakan ECB.
Market Outlook 2025: Tantangan dan Peluang di Era Proteksionisme
Tahun 2025 diproyeksikan menjadi tahun yang penuh dinamika bagi ekonomi global, dengan kebijakan ekonomi Amerika Serikat di bawah pemerintahan Trump menjadi pusat perhatian. Fokus utama administrasi Trump pada deregulasi, insentif…