Dilema Investor Emas: Antara Inflasi AS dan Rapat ECB

Harga emas menjadi pusat perhatian ketika beberapa pembeli mencari peluang pembelian di sekitar level penting 200-day Simple Moving Average (SMA) selama sesi Asia pada hari Selasa. Ini menghentikan penurunan semalam dari kisaran $1.930, yang merupakan level tertinggi dalam empat hari terakhir. Pasangan mata uang XAU/USD saat ini diperdagangkan sekitar wilayah $1.923, mengalami kenaikan tipis untuk hari kedua berturut-turut. Namun, sentimen bullish tampaknya masih ragu-ragu, karena para trader dengan teliti menantikan rilis data inflasi konsumen terbaru dari Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu.

Laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang sangat penting akan memberikan petunjuk segar mengenai kebijakan suku bunga Federal Reserve (Fed) di masa mendatang, setelah keputusan menjeda sementara pada rapat bulan September. Jika data CPI AS menunjukkan angka yang kuat, hal ini akan memperkuat keyakinan pasar akan adanya pengetatan kebijakan lebih lanjut oleh Fed. Ini pada akhirnya dapat membuka jalan bagi penurunan lebih lanjut dalam harga emas yang tidak memberikan hasil. Harus dicatat bahwa pasar telah memasukkan kemungkinan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) lagi hingga akhir tahun ini.

Harapan akan pengetatan kebijakan tersebut diperkuat oleh data makro ekonomi AS yang positif yang dirilis pekan lalu, yang menunjukkan bahwa ekonomi AS masih tahan. Hal ini seharusnya memungkinkan Fed untuk menjaga suku bunga tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama. Pemikiran hawkish ini mendukung kenaikan tingkat imbal hasil obligasi AS yang telah mendorong Dolar AS (USD) ke level tertinggi dalam enam bulan pada pekan lalu. Meskipun begitu, Dolar AS mengalami sedikit pengambilan keuntungan pada hari Senin dan berada di level terendah dalam beberapa hari pada hari Selasa, yang memberikan beberapa dukungan bagi harga emas.

Selain itu, suasana hati yang berhati-hati di pasar saham juga turut mendukung status emas sebagai aset perlindungan. Para pelaku pasar tetap khawatir tentang kondisi ekonomi yang semakin memburuk di China, yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia. Bersamaan dengan itu, kekhawatiran tentang dampak dari lonjakan biaya pinjaman juga meredakan minat investor terhadap aset berisiko, sehingga aliran dana mengarah ke harga emas.

Namun, para trader tampaknya masih enggan untuk mengambil posisi bullish yang agresif dan lebih suka menunggu hingga data CPI AS dirilis. Hal ini, bersama dengan pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) yang sangat dinanti-nantikan pada hari Kamis, diharapkan akan memberikan dorongan baru bagi harga emas. Para analis masih berbeda pendapat mengenai apakah ECB akan menaikkan suku bunga untuk kesepuluh kalinya berturut-turut mengingat tingkat inflasi yang tetap tinggi, atau akan memberi jeda dalam siklus kebijakan yang historis ini mengingat prospek ekonomi Zona Euro yang suram.

Risiko dari data ekonomi dan kebijakan bank sentral ini akan membantu investor menentukan arah pergerakan selanjutnya bagi harga emas. Oleh karena itu, bijaklah untuk menunggu konfirmasi pembelian yang kuat sebelum mengambil keputusan untuk melanjutkan pemulihan harga emas dari wilayah $1.885, yang merupakan level terendah dalam lima bulan yang tercapai pada bulan Agustus.

Diambil dari berbagai sumber

Tertarik trading Gold, yuk Pilih Broker

Disclaimer: Informasi terkait yang dikemukakan oleh Kepoin Trading berasal dari berbagai sumber terpercaya dan aktual. Semua informasi dan data yang dipakai dalam website ini, bukanlah merupakan anjuran / rekomendasi untuk membeli / menjual instrumen forex, saham, kripto ataupun komoditas. Kami tidak bertanggung jawab atas tingkat akurasi dan kerugian dan penyalahgunaan informasi yang telah disajikan. Semua saran dan transaksi tidak mengikat.

  • Alwy Assegaf

    Related Posts

    Market Outlook 2025: Tantangan dan Peluang di Era Proteksionisme

    Tahun 2025 diproyeksikan menjadi tahun yang penuh dinamika bagi ekonomi global, dengan kebijakan ekonomi Amerika Serikat di bawah pemerintahan Trump menjadi pusat perhatian. Fokus utama administrasi Trump pada deregulasi, insentif…

    Continue reading
    Inflasi, Perang, dan Perubahan Kepemimpinan: Kisah Dunia di Tahun 2024

    Inflasi menjadi salah satu tema utama sepanjang tahun 2024, dengan penurunan tingkat inflasi di banyak negara di dunia. Namun, penurunan tersebut tidak mampu meredakan kekecewaan masyarakat terhadap kenaikan harga-harga yang…

    Continue reading

    You Missed

    Market Outlook 2025: Tantangan dan Peluang di Era Proteksionisme

    Market Outlook 2025: Tantangan dan Peluang di Era Proteksionisme

    Inflasi, Perang, dan Perubahan Kepemimpinan: Kisah Dunia di Tahun 2024

    • By Fadhil
    • December 31, 2024
    • 25 views
    Inflasi, Perang, dan Perubahan Kepemimpinan: Kisah Dunia di Tahun 2024

    Saham Asia Bergerak Naik di Tengah Pekan Perdagangan yang Sepi

    • By Fadhil
    • December 24, 2024
    • 30 views
    Saham Asia Bergerak Naik di Tengah Pekan Perdagangan yang Sepi

    Bitcoin Menguat Berkat Wacana Trump, Tantangan Regulasi Menanti

    • By Fadhil
    • December 17, 2024
    • 54 views
    Bitcoin Menguat Berkat Wacana Trump, Tantangan Regulasi Menanti

    Peluang Bullish DJIA Menuju 45,700 di Tengah Ancaman Breakdown Support

    Peluang Bullish DJIA Menuju 45,700 di Tengah Ancaman Breakdown Support

    Pasar Saham Tertahan Menjelang Pertemuan Federal Reserve Terakhir Tahun Ini

    Pasar Saham Tertahan Menjelang Pertemuan Federal Reserve Terakhir Tahun Ini