Pada penutupan perdagangan hari Rabu (06-09-2023), pergerakan harga minyak dunia terus meningkat setelah awalnya mengalami penurunan. Kenaikan ini disebabkan oleh antisipasi penurunan lebih lanjut dalam stok minyak mentah AS setelah pemotongan produksi minyak oleh Arab Saudi dan Rusia yang telah diperpanjang.
Harga minyak Brent naik sebesar 56 sen menjadi $90.60 per barel, sedangkan minyak West Texas Intermediate (WTI) AS mengalami kenaikan sebesar 85 sen menjadi $87.54 per barel. Kedua benchmark ini awalnya naik sebesar $1 dan kemudian mengurangi kenaikan tersebut.
Peningkatan harga minyak ini disebabkan oleh stok minyak mentah AS yang diproyeksikan akan turun sebanyak 5,5 juta barel pada minggu yang berakhir pada 1 September, menurut sumber-sumber pasar yang mengutip data dari American Petroleum Institute. Data resmi stok dari U.S. Energy Information Administration dijadwalkan akan dirilis pada hari Kamis.
Pada hari Selasa, Arab Saudi dan Rusia memperpanjang pemotongan sukarela pasokan minyak hingga akhir tahun. Arab Saudi memotong 1 juta barel per hari, sementara Rusia memotong 300.000 barel per hari. Langkah-langkah ini ditambahkan ke pemotongan yang disepakati oleh beberapa produsen OPEC+ pada April lalu yang akan berlaku hingga akhir 2024. Kedua negara ini akan terus meninjau kondisi pasar dan membuat keputusan bulanan mengenai pemotongan lebih dalam atau peningkatan produksi.
Namun, ada juga kekhawatiran bahwa kenaikan harga minyak dapat mempengaruhi permintaan, terutama ketika kilang minyak AS memasuki periode pemeliharaan September-Oktober. Selain itu, potensi peningkatan pasokan dari Iran, Venezuela, dan Libya juga dapat memberikan tekanan terhadap harga minyak.
Juga, patut diwaspadai bahwa penguatan dolar AS dapat mempengaruhi permintaan minyak karena membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lain. DI sisi lain, proyeksi dari perusahaan riset IIR Energy yang memperkirakan bahwa kilang minyak AS akan meningkatkan kapasitas produksinya sebanyak 274.000 barel per hari hingga minggu yang berakhir pada 8 September.
Sumber: Reuters
Tertarik trading komoditas minyak, yuk Pilih Broker
Disclaimer: Informasi terkait yang dikemukakan oleh Kepoin Trading berasal dari berbagai sumber terpercaya dan aktual. Semua informasi dan data yang dipakai dalam website ini, bukanlah merupakan anjuran / rekomendasi untuk membeli / menjual instrumen forex, saham, kripto ataupun komoditas. Kami tidak bertanggung jawab atas tingkat akurasi dan kerugian dan penyalahgunaan informasi yang telah disajikan. Semua saran dan transaksi tidak mengikat.