Dolar AS Menguat ke Puncak Enam Bulan Berkat Lonjakan Sektor Jasa

Dalam sebuah perputaran tak terduga, Dolar AS meroket ke puncak enam bulan setelah data ekonomi AS mengejutkan dengan menunjukkan bahwa sektor jasa menguat secara signifikan. Meskipun sempat merosot, Dolar AS bangkit kembali dan mengungguli mata uang lainnya, dengan Euro dan Poundsterling mencapai level terendah dalam tiga bulan, sementara Yen juga merosot. Ini adalah tanda bahwa tekanan inflasi masih terus ada.

Indeks Dolar AS terakhir berada di 104,84, naik 0,1%, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi dalam enam bulan sebesar 105,03. Euro dan Poundsterling turun ke level terendah dalam tiga bulan setelah rilis data tersebut.

Data juga menunjukkan bahwa Indeks Manajemen Pasokan (ISM) sektor non-manufaktur naik ke level 54,5, tertinggi sejak Februari, dan ini lebih tinggi dari ekspektasi. Hal ini menegaskan bahwa ekonomi AS saat ini jauh lebih kuat dibandingkan dengan negara-negara G10 lainnya dan memiliki risiko resesi yang lebih rendah.

Meskipun demikian, pejabat Federal Reserve memberikan pernyataan yang lebih hati-hati dalam beberapa hari terakhir, mengisyaratkan kemungkinan bank sentral AS akan memberi jeda dalam kenaikan suku bunga untuk mengevaluasi dampaknya pada data ekonomi.

Terhadap Yen, Dolar AS sempat merosot sebelum pulih kembali, mencapai level terendah sejak November 4. Pada saat yang sama, pasar mata uang terus mengawasi intervensi Yen oleh pemerintah Jepang.

Selain itu, Federal Reserve juga merilis laporan “Buku Beige” yang menggambarkan pertumbuhan ekonomi AS yang melambat dalam beberapa minggu terakhir, sambil mencatat perlambatan inflasi di sebagian besar wilayah negara. Dolar hanya memberikan reaksi yang terbatas terhadap laporan tersebut.

Sumber: Reuters

Tertarik trading Forex, yuk Pilih Broker

Disclaimer: Informasi terkait yang dikemukakan oleh Kepoin Trading berasal dari berbagai sumber terpercaya dan aktual. Semua informasi dan data yang dipakai dalam website ini, bukanlah merupakan anjuran / rekomendasi untuk membeli / menjual instrumen forex, saham, kripto ataupun komoditas. Kami tidak bertanggung jawab atas tingkat akurasi dan kerugian dan penyalahgunaan informasi yang telah disajikan. Semua saran dan transaksi tidak mengikat.

  • Alwy Assegaf

    Related Posts

    Market Outlook 2025: Tantangan dan Peluang di Era Proteksionisme

    Tahun 2025 diproyeksikan menjadi tahun yang penuh dinamika bagi ekonomi global, dengan kebijakan ekonomi Amerika Serikat di bawah pemerintahan Trump menjadi pusat perhatian. Fokus utama administrasi Trump pada deregulasi, insentif…

    Continue reading
    Inflasi, Perang, dan Perubahan Kepemimpinan: Kisah Dunia di Tahun 2024

    Inflasi menjadi salah satu tema utama sepanjang tahun 2024, dengan penurunan tingkat inflasi di banyak negara di dunia. Namun, penurunan tersebut tidak mampu meredakan kekecewaan masyarakat terhadap kenaikan harga-harga yang…

    Continue reading

    You Missed

    Market Outlook 2025: Tantangan dan Peluang di Era Proteksionisme

    Market Outlook 2025: Tantangan dan Peluang di Era Proteksionisme

    Inflasi, Perang, dan Perubahan Kepemimpinan: Kisah Dunia di Tahun 2024

    • By Fadhil
    • December 31, 2024
    • 25 views
    Inflasi, Perang, dan Perubahan Kepemimpinan: Kisah Dunia di Tahun 2024

    Saham Asia Bergerak Naik di Tengah Pekan Perdagangan yang Sepi

    • By Fadhil
    • December 24, 2024
    • 30 views
    Saham Asia Bergerak Naik di Tengah Pekan Perdagangan yang Sepi

    Bitcoin Menguat Berkat Wacana Trump, Tantangan Regulasi Menanti

    • By Fadhil
    • December 17, 2024
    • 54 views
    Bitcoin Menguat Berkat Wacana Trump, Tantangan Regulasi Menanti

    Peluang Bullish DJIA Menuju 45,700 di Tengah Ancaman Breakdown Support

    Peluang Bullish DJIA Menuju 45,700 di Tengah Ancaman Breakdown Support

    Pasar Saham Tertahan Menjelang Pertemuan Federal Reserve Terakhir Tahun Ini

    Pasar Saham Tertahan Menjelang Pertemuan Federal Reserve Terakhir Tahun Ini