Grafik: TradingView
Indeks Dolar AS terus mengalami kenaikan selama tiga sesi berturut-turut pada hari Kamis ini, dan kenaikan ini selalu didorong oleh kenaikan yang cukup signifikan dalam yield AS yang telah terjadi dalam beberapa hari terakhir. Saat ini, pergerakan harga terbaru terhadap dolar juga terjadi seiring dengan meningkatnya perbincangan di pasar mengenai Federal Reserve dan kemungkinan bahwa bank sentral tersebut mungkin akan mulai menurunkan suku bunga pada suatu saat di kuartal kedua tahun 2024.
Selain itu, berdasarkan alat FedWatch dari CME Group, para investor saat ini melihat kemungkinan Fed akan menjaga suku bunga tetap stabil untuk sisa tahun ini, meskipun kenaikan suku bunga pada bulan November sepertinya tidak sepenuhnya dikecualikan mengingat adanya kejutan positif yang persisten dalam data ekonomi AS.
Selama sesi berikutnya, satu-satunya rilis data yang perlu diperhatikan adalah klaim awal mingguan seperti biasa, diikuti oleh pidato dari beberapa pejabat Federal Reserve, termasuk P. Harker dari Philly Fed (yang memiliki hak suara dan bersikap hawkish), J. Williams dari NY Fed (yang memiliki hak suara permanen dan bersikap sentris), R. Bostic dari Atlanta Fed (yang memiliki hak suara pada tahun 2024 dan bersikap hawkish), serta M. Bowman dari FOMC (yang memiliki hak suara permanen dan bersikap sentris).
Apa yang perlu diperhatikan terkait dengan USD adalah pemulihan yang kuat dalam indeks ini telah membuka peluang untuk mencapai wilayah 105.00 lebih cepat daripada yang diperkirakan. Sementara itu, dukungan terhadap dolar terus datang dari kondisi ekonomi AS yang baik, yang sepertinya telah memicu kembali narasi tentang kebijakan yang lebih ketat dari Federal Reserve dalam jangka waktu yang lebih lama.
Di sisi lain, ada juga pandangan bahwa dolar dapat menghadapi hambatan akibat sikap Federal Reserve yang sangat bergantung pada data, di tengah situasi saat ini yang masih menunjukkan disinflasi yang persisten dan perlambatan pasar tenaga kerja.
Peristiwa penting lainnya di AS minggu ini mencakup klaim awal pengangguran (hari Kamis) serta data inventaris grosir dan perubahan kredit konsumen (hari Jumat).
Isu-isu penting yang terus diperdebatkan meliputi kemungkinan terjadinya perlambatan ekonomi AS yang lembut atau keras, spekulasi awal tentang penurunan suku bunga pada paruh pertama tahun 2024, serta ketegangan geopolitik dengan Rusia dan China.
Untuk level-level yang relevan terkait dengan Indeks Dolar AS, saat ini indeks tersebut mengalami kenaikan sebesar 0,07% pada 104,91 dan menghadapi hambatan berikutnya pada 105,02 (tingkat bulanan pada 6 September), diikuti oleh 105,88 (tingkat tertinggi tahun 2023 pada 8 Maret), dan akhirnya 106,00 (tingkat bulat). Di sisi negatif, jika dolar turun di bawah 103,02 (SMA 200 hari), maka pintu menuju 102,93 (terendah mingguan pada 30 Agustus) dan kemudian 102,56 (SMA 55 hari) akan terbuka.
Diambil dari berbagai Sumber
Tertarik trading Forex, yuk Pilih Broker
Disclaimer: Informasi terkait yang dikemukakan oleh Kepoin Trading berasal dari berbagai sumber terpercaya dan aktual. Semua informasi dan data yang dipakai dalam website ini, bukanlah merupakan anjuran / rekomendasi untuk membeli / menjual instrumen forex, saham, kripto ataupun komoditas. Kami tidak bertanggung jawab atas tingkat akurasi dan kerugian dan penyalahgunaan informasi yang telah disajikan. Semua saran dan transaksi tidak mengikat.