Harga Emas Tetap Stabil Dekat Puncak Bulan Setelah Data Inflasi AS dan Pekerjaan Lemah

Harga emas stabil pada hari Kamis, mendekati puncak satu bulan, setelah data inflasi AS yang sesuai ekspektasi dan laporan pekerjaan yang mengecewakan memperkuat pandangan bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga tak berubah sepanjang tahun ini. Meski kilau emas spot merosot 0,1% menjadi $1.940,23 per ons pada pukul 13.51 EDT (17.51 GMT), sentuhan terdekatnya dengan ketinggian sejak 2 Agustus, yaitu $1.948,79, yang tercatat pada hari Rabu, mencuri perhatian. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS mencatat penurunan 0,4% dan berakhir pada angka $1.965,90.

Data mengenai inflasi AS yang diukur lewat indeks harga konsumsi pribadi (Personal Consumption Expenditures/PCE) menunjukkan kenaikan 0,2% pada bulan lalu, sejalan dengan pertumbuhan pada bulan Juni. Dalam jangka waktu 12 bulan hingga Juli, indeks harga PCE melonjak sebanyak 3,3%, naik dari kenaikan sebesar 3,0% pada bulan Juni. Penyumbang utama aktivitas ekonomi AS, pengeluaran konsumen, juga menunjukkan percepatan pada bulan Juli.

Sementara klaim awal pengangguran AS turun sebanyak 4.000 menjadi 228.000, angka tersebut masih berada di sekitar rata-rata empat minggu sebanyak 237.500.

Menurut Bob Haberkorn, strategis senior pasar di RJO Futures, meskipun angka-angka ini “tidak buruk,” namun juga “tidak luar biasa,” dan hal ini kemungkinan berarti Federal Reserve AS akan mempertimbangkan untuk tidak menaikkan suku bunga pada awal tahun depan.

Emas kini berada dalam periode wait and see, di mana penurunan imbal hasil obligasi dapat memicu kekuatan dalam harga emas. Meski imbal hasil obligasi AS dan indeks dolar sempat menguat, namun hal ini hanya berlangsung sejenak setelah data ekonomi dirilis, membuat emas yang tak menghasilkan bunga menjadi kurang menarik bagi investor.

Taruhannya mengenai kebijakan suku bunga Federal Reserve untuk tetap tidak berubah pada bulan September mencapai 88,5%, sementara peluang adanya jeda pada bulan November berada di angka 51%, menurut alat prediksi pasar Fed, FedWatch, dari CME Group.

Sumber: Reuters

Tertarik trading Gold, yuk Pilih Broker

Disclaimer: Informasi terkait yang dikemukakan oleh Kepoin Trading berasal dari berbagai sumber terpercaya dan aktual. Semua informasi dan data yang dipakai dalam website ini, bukanlah merupakan anjuran / rekomendasi untuk membeli / menjual instrumen forex, saham, kripto ataupun komoditas. Kami tidak bertanggung jawab atas tingkat akurasi dan kerugian dan penyalahgunaan informasi yang telah disajikan. Semua saran dan transaksi tidak mengikat.

  • Alwy Assegaf

    Related Posts

    Market Outlook 2025: Tantangan dan Peluang di Era Proteksionisme

    Tahun 2025 diproyeksikan menjadi tahun yang penuh dinamika bagi ekonomi global, dengan kebijakan ekonomi Amerika Serikat di bawah pemerintahan Trump menjadi pusat perhatian. Fokus utama administrasi Trump pada deregulasi, insentif…

    Continue reading
    Inflasi, Perang, dan Perubahan Kepemimpinan: Kisah Dunia di Tahun 2024

    Inflasi menjadi salah satu tema utama sepanjang tahun 2024, dengan penurunan tingkat inflasi di banyak negara di dunia. Namun, penurunan tersebut tidak mampu meredakan kekecewaan masyarakat terhadap kenaikan harga-harga yang…

    Continue reading

    You Missed

    Market Outlook 2025: Tantangan dan Peluang di Era Proteksionisme

    Market Outlook 2025: Tantangan dan Peluang di Era Proteksionisme

    Inflasi, Perang, dan Perubahan Kepemimpinan: Kisah Dunia di Tahun 2024

    • By Fadhil
    • December 31, 2024
    • 25 views
    Inflasi, Perang, dan Perubahan Kepemimpinan: Kisah Dunia di Tahun 2024

    Saham Asia Bergerak Naik di Tengah Pekan Perdagangan yang Sepi

    • By Fadhil
    • December 24, 2024
    • 30 views
    Saham Asia Bergerak Naik di Tengah Pekan Perdagangan yang Sepi

    Bitcoin Menguat Berkat Wacana Trump, Tantangan Regulasi Menanti

    • By Fadhil
    • December 17, 2024
    • 54 views
    Bitcoin Menguat Berkat Wacana Trump, Tantangan Regulasi Menanti

    Peluang Bullish DJIA Menuju 45,700 di Tengah Ancaman Breakdown Support

    Peluang Bullish DJIA Menuju 45,700 di Tengah Ancaman Breakdown Support

    Pasar Saham Tertahan Menjelang Pertemuan Federal Reserve Terakhir Tahun Ini

    Pasar Saham Tertahan Menjelang Pertemuan Federal Reserve Terakhir Tahun Ini