Indeks saham Asia-Pasifik di luar Jepang naik 0,4%, meskipun masih dekat dengan level terendah sembilan bulan yang terjadi dua sesi sebelumnya. Nikkei Jepang juga naik 0,5%.
Data menunjukkan aktivitas pabrik di Jepang menyusut untuk bulan ketiga berturut-turut pada Agustus, memberikan gambaran awal tentang kesehatan manufaktur global bulan ini. Amerika Serikat juga akan melaporkan pembacaan PMI flash pada hari Rabu, yang kemungkinan akan menunjukkan sektor pabrik tetap dalam kontraksi.
Yield obligasi pemerintah Jepang dengan tenor 10 tahun mencapai puncak baru dalam sembilan setengah tahun, yaitu 0,675%, karena investor menganggap keputusan Bank of Japan untuk tidak melakukan intervensi pembelian obligasi sebagai sinyal untuk penjualan lebih lanjut.
Di China, saham blue chip tidak mampu mempertahankan kenaikan pada hari Selasa, turun 1,3%, sementara Indeks Hang Seng Hong Kong bertahan lebih baik, naik 0,3% setelah melonjak 1%.
Harga bijih besi naik 5% menjadi level tertinggi dalam dua tahun pada hari Rabu, dan batubara kokas naik lebih dari 3% karena belum ada petunjuk dari pemerintah China untuk memangkas produksi baja.
Di pasar valuta asing, dolar AS turun 0,19% setelah mencapai level tertinggi dua bulan yaitu 103,4 terhadap sekeranjang mata uang utama.
Yen Jepang pulih menjadi 144,87 setelah mencapai level terendah sembilan bulan yaitu 145,34 akibat spekulasi bahwa Jepang hanya akan campur tangan di pasar jika nilai mata uangnya jatuh melampaui 150 terhadap dolar.
Harga minyak turun. Kontrak berjangka minyak Brent turun 1,3% menjadi $82,94 per barel dan kontrak berjangka minyak mentah West Texas Intermediate AS sedikit turun menjadi $78,53, sementara harga emas naik 1,06% menjadi $1.916 per ons.